JAYAPURA (PT) – Pengurus Pengprov Persatuan Biliard Seluruh Indonesia (Pengprov POBSI) Papua menyambut baik keinginan dan rencana Pemerintah Kabupaten Mimika untuk menggelar pertandingan Biliard pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX tahun 2020 mendatang.

Sekertaris Umum POBSI Papua, Agus Fakaubun mengatakan, Bupati  Mimika sudah menyurati ke PB POBSI di Jakarta yang meminta agar penyelenggaraan kejuaraan Biliard dalam rangka PON itu digelar di Timika.

Kemudian, dirinya bersama Teknikal Delegate (TD) sudah meninjau langsung lokasi venue di Timika.

“Hanya saja, venue yang direkomendasikan Pemda Mimika yakni Gedung Emeneme Yaware belum memenuhi standar. Kami sudah minta, jika Pemda Mimika serius maka harus membangun venue yang representatif,” ungkap Agus.

Agus menjelaskan, setelah paska PON nanti, venue Biliard itu bisa diselenggarakan ivent-ivent nasional di Mimika.

“Ya, Pemda Mimika menyanggupi untuk membangun baru. Bagi kami tidak ada masalah, harus pasti karena waktu PON tinggal dua tahun dan Pengprov POBSI Papua sudah putuskan cabor Biliar akan bertanding di Auditorium Uncen,” tegas Agus lagi.

Agus menambahkan, Auditorium Uncen masih tetap menjadi calon utama venue Biliar, jika Pemerintah Mimika sanggup membangun venue yang representatif maka tentu disambut baik dan sangat senang.

“Ini segera dibahas dengan PB PON untuk cabor blBiliar dipindahkan ke Mimika,” ucapnya.

Agus berharap, jika Pemda Mimika serius membangun venue Biliard, maka dirinya merekomedasikan bagian dalamnya sepeti Auditorium Uncen, karena pemain tidak bisa terganggu dengan penonton, atau gedung yang sama seperti di PON Jawa Barat.

“Kalau Mimika dia bangun venue model seperti Auditorium Uncen atau minimal di seperti venue PON Jawa Barat maka kita sangat menyambut baik. Mau tidak mau harus kita kesana untuk mendukung perkembangan Biliard yang ada di Timika,” tuturnya.

Disinggung terkait dengan persiapan POBSI menuju PON XX tahun 2020, kata Agus,  sampai hari ini belum melaksanakan seleksi dan latihan.

Agus mengaku, seleksi atlet baru akan dilakukan 1 Juli 2018 mendatang.

“Setelah kami seleksi, langsung tes kesehatan dan kita mulai masuk ke penampungan untuk pemusatan latihan,” katanya.

Dikatakan, atlet Biliard di Papua cukup banyak sehingga ketika bermain maka akan ditunjuk langsung seperti sebelumnya, pasti ada yang kecewa.

“Saya mau itu sekarang kita obyektif, memilih itu yang betul-betul memang siap, bukan asal tunjuk saja, kapan ada prestasi,” imbuhnya.

Sementara untuk atlet Jems Lengkang dan Sunarto sudah tentu mereka berdua pasti lolos, karena di Papua tidak ada atlet yang bisa kalahkan mereka.

Namun, pengurus tentu akan mencari atlet-atlet muda untuk bertanding di nomor-nomor mereka. (lam/dm)

LEAVE A REPLY