JAYAPURA (PT) – Cabang Olaraga Selam selalu menyumbang medali emas bagi kontingen Papua di Pekan Olahraga Nasional (PON).

Namun, ambisi untuk mendulang emas sebanyak mungkin di rumah sendiri tampaknya terhambat peralatan, padahal PON di Papua menyisakan waktu dua tahun lagi.

Pelatih Selam Papua, Absentinus Sembiring mengakui, jika atlet selam Papua masih menggunakan alat menyelam bekas PON Jawa Barat lalu.

Selain itu, katanya, saat ini Papua belum memiliki kolam berstandar Nasional untuk melakukan latihan program pembinaan sekaligus memajukan olahraga selam di Papua.

“Kolam mini juga jadi kendala kami untuk berlatih. Di Papua tidak ada kolam memenuhi standar. Kalau nomor laut, venue atau tempat latihan bisa dimana saja, tapi ini kolam tidak punya. Padahal kolam juga punya potensi meraih medali nanti di PON XX,” katanya.

Dikatakan, selam Papua telah memiliki 28 atlet termasuk cadangan yang dipersiapkan pada PON 2020.

“Mereka saat ini telah menjalani pemusatan latihan sejak Januari lalu dengan menggunakan biayai sendiri dan ada juga atlet kita yang berlatih di luar Papua karena atlet kita ada yang anggota TNI/Polri,” ungkapnya.

lanjutnya, dengan prestasi yang telah diraih baik kejuaraan-kejuaraan bergengsi dan di PON sebelumnya, masih adanya kurang perhatian dari KONI, dalam menyediaan peralatan latihan maupun financial mengakibatkan kurang maksimalnya dalam melakukan TC berjalan bagi atletnya.

“Kami berharap KONI dapat melihat cabor Selam, kami selalu memberikan prestasi. Tapi inilah peralatan berlatih menjadi kendala kami selama ini,” pungkasnya.(lam/rm)

LEAVE A REPLY