JAYAPURA (PT) – Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Papua telah menyetor nama-nama calon pemain sepak bola untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 ke KONI Papua.

Namun, hingga kini siapa pelatih yang dipercayakan untuk melatih tim sepak bola PON Papua belum diputuskan oleh Asprov PSSI Papua. Hal inilah yang menjadi kegelisan dari KONI Papua.

Melalui Sekum KONI Papua, Kenius Kogoya, meminta Asprov PSSI segera putuskan tim pelatih yang akan menangani tim sepak bola PON Papua.

Sebab, kata Kenius Kogoya, cabang olahraga paling digemari masyarakat Papua ini menjadi target utama untuk meraih medali emas.

“Kami minta Asprov PSSI Papua segera putuskan tim pelatih, karena dalam waktu dekat kita akan melakukan pemusatan latihan. Untuk tahap awal, cabor beladiri sudah menggelar pemusatan latihan berjalan dan akan diikuti oleh cabor lainnya, termasuk juga sepak bola,” kata Kenius kepada wartawan di Jayapura belum lama ini.

Wakil Ketua Asprov PSSI Papua, Rocky Bebena yang dikonfirmasi, mengakui jika pelatih sepak bola PON Papua akan diputuskan dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang akan digelar dalam waktu dekat.

“Kalau Asprov sendiri dalam menentukan pelatih harus melalui rapat Exco, namun cabor sepak bola ini agak berbeda dengan cabor lainnya. Dan harus melalui tahapan, siapapun yang menjadi pelatih akan diputuskan bersama dalam rapat Exco nantinya,” ujar Rocky kepada wartawan di Jayapura, Minggu kemarin.

Dikatakan, Komite Eksekutif (Exco) merupakan forum tertinggi dalam mengambil segala keputusan.

“Kita secepatnya akan menentukan pelatih sepak bola PON Papua,” ujarnya.

Rocky mengakui, jika ketua Asprov PSSI sudah siap untuk melaksanakan rapat Exco.

“Masalahnya, anggota Exco tidak lengkap, ada yang tugas luar daerah. Kalau semua anggota sudah berada di Jayapura, kita bisa rapat dalam minggu ini,” tegasnya.

Rocky juga secara gamblang menyampaikan bahwa PSSI Papua siap putuskan pelatih sepak bola PON, selanjutnya pelatih bisa melakukan seleksi pemain-pemain sesuai dengan karakternya.

Ditambahkan, jika pelatih dan tim sudah siap, diharapkan tidak ada kendala soal anggaran pemusatan latihan lagi.

“Apabila kita sudah tentukan pelatih, jangan sampai pemusatan latihan berjalan kita bermasalah di penganggaran, karena sepak bola ini cost (biaya) besar. Tapi kami percaya jika KONI sudah bisa menggelar pemusatan latihan, pasti hal-hal terkait ini sudah siap,” imbuhnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY