JAYAPURA (PT) – Jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua, harga tiket pesawat masih menjadi kekhawatiran seluruh masyarakat Indonesia yang ingin berkunjung ke Papua.

 

“Transportasi penyelenggaraan PON penting untuk dibahas. Apalagi, soal tiket yang mahal, jangan sampai atlet tidak datang karena tiket mahal. Makanya kita di daerah harus antisipasi,” kata Bupati Merauke, Frederikus Gebze dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan infrastruktur PON di Papua akhir pekan kemarin.

 

Bupati Gebze mengaku, sejumlah kepala daerah yang daerahnya bakal dijadikan tempat pertandingan PON mengeluhkan soal transportasi termasuk harga tiket yang cukup mahal.

 

“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan soal transportasi yang akan digunakan oleh para kontingen dengan rute Biak-Serui, maupun dari Jayapura-Serui serta untuk pembangunan terminal. Kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perhubungan namun belum ada hasilnya,” ungkap Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Frans Sanadi.

 

Menanggapi masalah itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi menyatakan, akan menggelar rapat khusus dengan Kementerian Perhubungan dan lembaga terkait lainnya soal persiapan transportasi untuk PON XX tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Provinsi Papua.

 

“Masalah transportasi ini penting untuk digarisbawahi. Oleh karenanya, saya ingin ada rapat khusus (bersama Kemenhub) untuk bagaimana ada persiapan anggaran untuk kemudahan transportasi saat pelaksanaan PON nanti,” katanya.

 

Apalagi, lanjutnya, jika kondisi harga tiket pesawat udara yang cukup mahal saat ini akan tetap bertahan hingga perhelatan PON nanti, dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat kunjungan orang ke Papua.

 

“Kita khawatirkan jangan sampai karena tiket pesawat mahal, atlet tidak datang bertanding ke Papua. Ini berarti harus disiasati dan dipersiapkan dari sekarang,” ujarnya.

 

Menurut Imam, masalah transportasi penting untuk dipersiapkan, mengingat ribuan orang akan datang ke Papua untuk menyaksikan perhelatan pesta olahraga nasional empat tahunan ini.

 

Menyambung dengan itu, ungkap Imam, pemerintah daerah juga harus getol menyiapkan dan mempromosikan destinasi yang bakal dikunjungi.

 

“Destinasi wisata harus dimaksimalkan. Di Papua juga akan banyak promosinya  sehingga orang datang ke papua bukan hanya melihat atlitnya bertanding, tetapi juga ingin melihat pariwisatanya,” imbuhnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY