JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua melalui dana Otonomi Khusus akan mengirim dokter muda Papua untuk menjalani studi di luar pada jenjang strata dua (S2) dan strata tiga (S3).

Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen menjelaskan, tujuan pengiriman dokter muda Papua untuk lebih mengembangkan sumber daya manusia bidang kedokteran khususnya anak-anak Papua.

“Menyekolahkan dokter muda ini menjadi catatan penting, anak-anak kita harus mengembangkan SDM dalam pendidikan,” kata Hery Dosinaen kepada wartawan usai menghadiri live demo Asis Pasific Herni Socity (APHS) Confrence di Auala RSUD Jayapura, Kamis, (3/10).

Lanjutnya, pengiriman dokter muda Papua ini agar dapat kembali mengabdi di atas Tanah Papua, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat Papua.

“Untuk bisa bekerja di atas tanah ini dan semua rumah sakit di Provinsi Papua untuk bisa melayani rumah sakit secara utuh,” terangnya.

Mengenai jumlah dokter muda Papua yang akan dikirim, Sekda mengaku Biro SDM Setda nanti akan mendata, selanjutnya akan memberikan laporan.

“Nanti pasti Biro SDM yang akan memberikan laporan berapa yang harus kita kirim, nanti ada skema pembiayaan dan ada matriks, berapa yang harus kita kirim sesuai kemampuan pembiayaan,” katanya lagi.

Seperti diketahui salah satu anak Papua yakni dr. Ronal Aronggear berhasil meraih gelar Profesor atau spesialis bedah secara internasional.

“Luar biasa, Ronal Aronggear telah membuktikan diri bahwa Papua juga bisa dalam aspek kesehatan dalam teknologi serta dalam proses bedah yang sangat luar biasa,” terangnya.

Hal ini diharapkan menjadi motivasi terutama bagi anak–anak Papua berpacu dalam meningkatkan kemampuan terutama dalam aspek kedokteran.

“Harus banyak dokter kita sama seperti dokter Aronggear,” imbuhnya. (ing/sri)

LEAVE A REPLY