JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua terus memperbaiki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, baik dari sisi pelayanan maupun bangunannya.

Dalam grand design masterplan Rumah Sakit yang dipaparkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, pembangunan tersebut diperkirakan menghabiskan biaya sebanyak Rp 1,7 triliun.

Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, drg. Aloysius Giyai, mengatakan, RSUD Jayapura dulu menjadi salah satu rumah sakit terbaik di kawasan Asia Pasifik.

Oleh karena itu, harus dikembalikan kejayaan masa lalu rumah sakit ini.

“ini bukan sebuah impian, kami sudah mulai melakukan berbagai perbaikan, dalam masterplan pembangunan rumah sakit ini sudah kami hitung semua dengan pengembangan sumber daya manusianya, maupun alat-alat kedokteran yang canggih,” kata dr. Aloysius kepada wartawan usai menyaksikan live demo surgery conference asia pasific hernia di Jayapura, Kamis, (3/10).

Dikatakan, pembangunan ini diperkirakan rampung pada tahun 2023.

“Harapan saya tahun 2023 nanti, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe-Klemen Tinal, mengakhiri jabatannya dengan meninggalkan sebuah rumah sakit terbaik di kawasn Asia Pasific,” ujarnya.

Sementara, Sekrestaris Daerah (Sekda) Papua, Hery Dosinaen mengatakan bahwa Pemerintah Papua akan mendukung dan siap mengalokasikan anggaran untuk membanguan (RSUD) Jayapura.

“Masterplannya sudah ada, tugas pemerintah untuk merealisasikannya,” kata Sekda.

Menurutnya, pemerintah akan mengalokasikan anggaran dalam lima tahap, dan ini bukan menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Papua sendiri, tetapi juga akan kita minta bantuan ke Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Selain itu, Sekda memaparkan, pemerintah tidak hanya membangun bangunannya, tetapi juga sumber daya manusia di rumah sakit ini pun menjadi prioritas utama.

Dimana, dokter-dokter mudah anak-anak asli Papua akan kita kirim sekolah, dan mereka akan kembali bekerja dan mengabdi diatas tanah Papua.

“Untuk pengiriman anak-anak Papua sekolah di bidang kedokteran akan dikoordinator langsung oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Papua, kita akan berikan beasiswa sesuai dengan kemampuan keuangan pemerintah,” pungkasnya.(lam/sri)

LEAVE A REPLY