JAYAPURA (PT) – Proses kegiatan belajar dan mengajar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pasca kerusuhan pada 23 September 2019, menjadi perhatian serius anggota komisi V DPR Papua, Nioluen Kotouki.

Apalagi, banyak warga, termasuk siswa dan tenaga pendidikan atau guru sempat memilih mengungsi ke beberapa tempat pasca kerusuhan itu.

Untuk itu, Nioluen Kotouki meminta para guru untuk kembali ke tempat tugasnya di Wamena untuk mengajar, apalagi ada jaminan keamanan dari aparat TNI-Polri.

“Pasca kerusuhan di Wamena, sampai saat ini sudah hampir 1 bulan. Kami harap supaya aktivitas pendidikan dan ekonomi bisa berjalan. Bupati dan aparat TNI-Polri sudah menjamin untuk berjalan, khususnya pendidikan di Wamena harus didukung agar murid atau pelajar tidak ketinggalan mengikuti proses belajar,” kata Nioluen Kotouki, Senin (21/10).

Khusus untuk para guru, pasca kerusuhan itu, sempat ada ratusan guru yang memilih mengungsi ke Jayapura, Nioluen Kotouki berharap agar mereka kembali ke Wamena, kembali mengajar.

“Sebab, para guru ini bukan hanya di Jayawijaya saja, tapi juga ada dari Lanny Jaya, Tolikara dan beberapa kabupaten di Laapago, sehingga kami harap segera kembali agar lebih optimal pendidikan di Jayawijaya untuk melaksanakan tugasnya,” ujarnya.

Nioluen Kotouki mengimbau seluruh masyarakat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk bersama-sama berpartisipasi dalam menjaga situasi keamanan.

Selain itu, Nioluen Kotouki meminta masyarakat tidak mudah terpancing isu atau berita bohong (hoax).

“Mestinya, informasi itu tidak untuk dikonsumsi, tapi ini menjadi informasi dianggap benar, padahal hoax. Ini yang harus ditekan dan tidak harus dikembangkan,” tandasnya.

Nioluen Kotouki mengungkapkan jika ada anak-anak SMU/SMK di Wamena, hampir sebagian ada yang mengungsi dan belum kembali mengikuti proses belajar.

“Ini kami harap harus ada jaminan kepastian keamanan terhadap anak-anak pelajar agar kembali beraktivitas belajar di sekolahnya masing-masing,” ujarnya.

Apakah mereka takut dikaitkan dengan pelaku kerusuhan di Wamena? Nioluen Kotouki menambahkan, menyangkut masalah hukum, itu menjadi ranah kepolisian.

Namun harus berjalan dengan baik agar supaya proses belajar mengajar, aktivitas perekonomian dan lainnya bisa berjalan kembali.

“Kami sangat mengharapkan kehadiran aparat TNI-Polri di Wamena, itu melaksanakan tugas negara. Jangan sampai masyarakat merasa tertekan dan lainnya,” imbuhnya. (sri/rm)

LEAVE A REPLY