JAYAPURA (PT) – Kontingen Papua meriah 26 medali pada Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2019 di Jakarta.

Hingga hari terakhir ajang olahraga antar pelajar difabel ini, posisi pertama ditempati Jatim dengan 17 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.

Peringkat kedua Jateng dengan 12 medali emas, 8 perak dan 4 medali peringgu.

Papua berada di peringkat ketiga dengan meraih 11 medali emas, 8 perak, 7 medali perunggu.

Hasil yang diraih atlet difabel Papua jauh melebihi target yang telah ditetapkan pengurus NPC Papua sebelumnya, yakni menempati peringkat lima.

Tak hanya itu, Papua juga keluar sebagai juara umum cabang olahraga renang.

Hingga akhir pertandingan Papua meraih 18 medali diantaranya 7 emas, 7 perak, dan 4 perunggu.

Posisi kedua ditempati Kalimantan Selatan, 6 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.

Posisi ketiga menjadi milik Jawa Timur 6 emas. Di hari akhir lomba, Papua memenangi tiga emas.

“Raiihan medali yang diperoleh atlet disabilitas Papua ini luar biasa, padahal target kita hanya masuk lima besar,” ujar Ketua NPC Papua, Jaya Kusuma ketika dikonfirmasi via telepon selulernya, Selasa malam.

Jaya Kusuma mengatakan, dirinya bangga dengan perjuangan atlet difabel dari Papua, apalagi atlet renang bisa menjadi juara umum pada ajang tahun ini.

“Tentu kita bangga sekali, mereka (atlet) peraih medali akan kita persiapkan untuk ajang Peparnas tahun 2020,” katanya.

Ia juga mengucapkan terima kasih para pelatih dan Dinas Olahraga Provinsi Papua yang sudah bekerja keras dampingi para atlet.

Jaya Kesuma berpesan pada para atlet difabel untuk tidak cepat puas dengan hasil ini dan terus berlatih untuk persiapan Peparnas tahun depan.

Jaya juga berpesan kepada atlet yang belum menyumbang medali bagi kontingen Papua untuk tetap semangat dan jangan menyerah.

“Saya harap atlet yang belum menyumbang medali jangan putus asa, pulang ke Papua dan berlatih yang lebih keras lagi untuk meraih prestasi di ajang kejurnas maupun Peparnas 2020,” ucapnya.

Hal senada disampaikan Plt. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Alex Kapisa.

“Hasil yang diraih atlet difabel Papua patut kita syukuri, karena apa yang kita targetkan semua masuk peringkat lima besar, atas pertolongan Tuhan, Papua finish posisi tiga besar,” ujarnya.

Alex menambahkan, hasil Peparpenas diharapkan bisa berlanjut di Peparnas tahun 2020.

“Harapan kami atlet difabel Papua bisa kembali menorehkan prestasi yang sama di ajang Peparnas tahun depan,” harapnya.

Diketahui, ajang Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX/2019 di Jakarta, sejak dipertandingkan 10-12 November 2019.

Papua mengikuti 6 cabor yakni Boccia, Atletik, Renang, Bulutangkis, Catur, dan Tenis Meja.

Total 26 medali ini didapatkan terbanyak dari cabor renang, cabor atletik mendapatkan 4 emas, dan 1 perunggu. Kemudian atlet Nauval Zulvicar Latief kelas BC1 yang turun dicabor Boccia menyumbangkan 1 medali perunggu.

Termasuk 1 medali perunggu lainnya datang dari Cabor Tenis Meja disumbangkan Gerhard Agustanto Kapasiang, Tunggal Putra Klasifikasi TT10.

Namun di dua cabor Catur dan Bulutangkis yang menurunkan masing-masing 1 atlet belum mendapatkan medali.

“Bersyukur kami penuhi target di Atletik, mereka ini pasti bisa terus berprestasi dan jadi asset bagi Papua kedepannya dan harus di jaga anak-anak kita ini,” kata Pelatih Atletik Pilipus Pamanggori. (lam/sri)

LEAVE A REPLY