JAYAPURA (PT) – Harga sebagian kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 mengalami kenaikan.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kementerian Perdagangan, Kasan saat memantau harga dan pasokan bapok, di pasar Sentral Hamadi Jayapura, Selasa (3/12) mengatakan, kenaikan harga pada umumnya masih stabil, namun ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan.

“Kita sudah cek beberapa harga bahan pokok, pertama ada informasi kenaikan harga, rata-rata Rp 5000 tadi seperti bawang merah, bawang putih cabe merah besar dan cabe keriting,” kata Kasan.

Sementara untuk harga ayam beku dari Surabaya maupun ayam lokal saat ini harganya stabil dan telur mengalami kenaikan sekitar Rp 30.000.

Untuk memantau kenaikan harga 10 menjelang perayaan natal, Kementerian Perdagangan akan menempatkan tim dari pusat di Papua untuk terus memantau harga bahan pokok.

“Kami akan menempatkan tim disini agar dapat bekerjsama dengan tim yang ada di daerah. Untuk melakukan komunikasi baik dengan distributor maupun Bulog serta dengan Satgas Pangan,” tandasnya.

Namun demikian, Kementerian Perdagangan berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Kemendag di Jayapura melakukan pemantauan pada beberapa titik seperti pasar rakyat yaitu Pasar Sentra Hamadi, ritel modern Hypermart, gudang distributor bapok PT Irian Jaya Sehat, serta gudang Perum Bulog.

“Hasil pantauan menunjukkan harga bapok di Provinsi Papua, khususnya Jayapura pada umumnya terkendali dan pasokannya cukup untuk menghadapi Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Namun demikian,” terangnya.

Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru mendatang, bahkan untuk kebutuhan Provinsi Papua selama 3 bulan ke depan.

Begitu juga stok bapok dari distributor PT Irian Jaya Sehat mencukupi sampai dengan akhir tahun.

Selain memantau harga dan pasokan bapok, Kepala BPPP juga memimpin Rapat Koordinasi Daerah (rakorda). Rakorda dibuka Staf Ahli Gubernur Provinsi Papua, Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Simeom Itlay dan dihadiri para perwakilan Dinas yang membidangi perdagangan dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Papua.

Selain itu, hadir pula Tim Pengendali Inflasi Daerah, perwakilan satgas pangan, perwakilan Bulog, serta pelaku usaha bapok.

“Menjelang Natal dan Tahun Baru, biasanya terjadi peningkatan permintaan bapok, yang dapat berdampak pada kenaikan harga. Untuk itu, perlu dilakukan langkah antisipasi khususnya di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal serta daerah penyumbang inflasi tinggi. Salah satunya, dengan meningkatkan sinergi dan koordinasi dengan pemerintah daerah,” ujar Kasan.

Pada rakorda ini, Kasan mengimbau pemerintah daerah bersiap menghadapi potensi kenaikan permintaan bapok serta mencermati kondisi cuaca kemarau panjang.

Hal ini dilakukan dengan memantau dan melaporkan perkembangan harga harian bapok, khususnya beras secara intensif di pasar pantauan.

“Pemerintah daerah diiimbau untuk memantau dan melaporkan hambatan distribusi bapok, seperti kerusakan jalan atau hambatan lain yang dapat mengganggu kelancaran distribusi,” jelasnya.

Pemerintah daerah juga diimbau untuk memantau dan melaporkan jumlah stok bapok yang dimiliki pedagang di pasar pantauan, guna mengetahui perkiraan kebutuhan stok harian barang kebutuhan pokok di pasar.

Selain itu, Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah koordinatif untuk menstabilkan harga bila terjadi kenaikan harga yang di luar kewajaran, katanya.

Pemerintah daerah, lanjut Kasan , harus meningkatkan koordinasi antarinstansi di daerah untuk memastikan ketersediaan bapok melalui kegiatan operasi pasar dan pasar murah di lokasi-lokasi pemukiman masyarakat berpendapatan rendah.

“Pemerintah daerah juga harus memastikan pelaku usaha tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan mengimbau pelaku usaha untuk tidak menimbun barang dalam rangka spekulasi,” imbuhnya. (ing/sri)

LEAVE A REPLY