JAYAPURA (PT) – Semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo, atlet penyandang disabilitas merasa sejajar dengan atlet nondisabilitas, karena semenjak beliau memimpin banyak perubahan-perubahan besar yang dilakukan dalam mendorong atlet disabilitas.

“Hanya bapak presiden Jokowi yang berani mensejajarkan kita dengan saudara-saudara kita yang non disabilitas,” terang Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), Senny Marbun saat penutupan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (13/11).

Menurutnya, berkat tangan dingin Presiden Jokowi itu yang sangat membantu atlet disabilitas berkembang hingga seperti ini dan dampaknya, adalah secara berturut-turut atlet penyandang disabilitas dalam negeri dapat menorehkan prestasi yang membanggakan di kancah internasional.

Dalam tingkat Asia Tenggara (ASEAN), atlet penyandang disabilitas Indonesia menjadi juara umum dalam ASEAN Paragames yang diadakan di Myanmar pada 2014. Kemudian, dalam tingkat yang lebih besar lagi, atlet penyandang disabilitas juga mendapatkan juara umum dalam ajang Asian Paragames 2018 yang diselenggarakan di Indonesia kala itu.

Tak cukup hal itu, dalam ajang yang lebih besar lagi yakni Paralimpiade di Jepang, atlet penyandang disabilitas Indonesia dapat menyabet dua medali emas dari cabang olahraga (cabor) badminton.

“Ini adalah torehan prestasi yang sangat sangat sangat luar,” katanya.

Selain itu, bentuk keseriusan pemerintah dalam pembinaan atlet disabilitas juga ditunjukkan dengan menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional. Dalam aturan itu yang menempatkan penyandang disabilitas porsi yang cukup dalam melakukan pengembangan diri dalam olahraga.

“Ini adalah mukjizat dari yang maha kuasa buat atlet disabilitas Indonesia,” imbuhnya.

Kemudian Presiden Joko Widodo pun akan segera membangun pusat pelatihan bagi atlet disabilitas yang mampunyai luas 5 hektar. Di sini para atlet akan memusat latihan mereka hingga kemampuannya dapat senantiasa terasah di masa mendatang.

“Untuk pembibitan kedepan akan dibangunkan training center yang luasnya 5 hektar,” tuturnya. (ist/rm)

LEAVE A REPLY