Terkait Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Uncen Yang Mangkrak

JAYAPURA (PT) – Pembangunan Gedung Rumah Sakit Pendidikan (RSP) di Fakultas Kedokteran Universitas Cendrawasih (Uncen) masih mangkrak, sehingga menghambat perkembangan sumber daya manusia kedokteran dan tempat praktek yang layak bagi anak-anak Papua.

Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua belum bisa membantu menyelesaikan pembangunan RPS tersebut karena terbentur dengan aturan dan perundang-undangan.

“Kami belum bisa bantu, karena aturannya jelas, pembangunan RSP Fakultas Kedokteran Uncen di bawah Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” terang Gubernur Lukas Enembe saat ramah tamah dengan Rektor Uncen dan jajaran di halaman parkir Rektorat Uncen, Senin, (13/6).

Dikatakan, pembangunan RSP Fakultas Kedokteran Uncen harus segera diselesaikan, sehingga pihaknya telah perintakan Kepala Dinas Kesehatan untuk mengecek permasalahannya dimana, apakah pemerintah Papua bisa membantu pembangunannya.

“Kita siap membantu menyelesaikan proses pembangunan RS Pendidikan Uncen yang sudah mangkrak selama beberapa tahun ini. Karena RSP ini menjadi kunci kemajuan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua kedepan,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Cendrawasih, Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T mengakui jika bantuan dari pemerintah daerah itu ada aturannya, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tanggungjawabnya sampai pada tingkat SMP, SMA/SMK, pembangunan Rumah sakit pendidikan (RSP) uncen menjadi kewenangan pemerintah pusat (Dirjen DIKTI Kemendikbud).

Namun, dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Nomo 18 Tahun 2022 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan, maka dalam aturan ini memungkinkan pemerintah provinsi Papua dapat membantu untuk penyelesaian pembangunan RSP tersebut.

“Dengan PP Nomor 18 Tahun 2022 Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota bisa membantu perguruan tinggi di daerah untuk meningkatkan SDM Papua,” jelasnya.

Ia menambahkan, Uncen sendiri masih sangat membutuhkan penambahan gedung, sebab setiap tahun minat anak-anak Papua untuk kuliah di Uncen cukup tinggi, tetapi keterbatasan gedung maka tiap tahun kita hanya bisa menampuung tiga ribu orang lebih.

“Tiap tahun yang daftar di Uncen sampai dua belas ribu orang, tetapi kita hanya bisa menerima tiga ribu orang labih, sehingga dengan terbitnya PP Nomo 18 Tahun 2022 membuka peluang bagi Uncen mendapat bantuan dari pemerintah daerah,” pungkasnya. (nald)

LEAVE A REPLY