Di Asmat, Dari Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan RSUD Agats, Pengukuhan Anak Adat, Peresmian Kantor DPRD Hingga Pemusnahan Miras
Usai melaksanakan kunker di Kabupaten Mappi, Gubernur bersama rombongan bertolak menuju Kabupaten Asmat di Kota Agats. Di Asmat yang dikenal sebagai Kota Sejuta Papan dan pusat ukiran itu, Gubernur melakukan sejumlah kegiatan penting diantaranya pemancangan tiang pertama pembangunan RSUD Agats, pengukuhan Gubernur Papua sebagai anak adat, peresmian kantor DPRD dan pemusnahan minuman keras. Hal-hal apa saja yang menarik dari kunkernya ?
Laporan : Ronald Manurung-Papua Today
Jarak antara Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat memang tidak terlalu jauh dan cukup ditempuh selama 40 menit dengan menggunakan pesawat jenis caravan. Kabupaten Asmat dikenal sebagai daerah rawa yang membentang luas di wilayah Selatan Papua. Setelah tiba di Bandara Ewer yang berada diatas rawa kemudian Gubernur menuju Kota Agats menggunakan speedboat selama 15-20 menit.
Hampir semua ruas jalan, gedung perkantoran hingga perumahan masyarakat dan lapangan di Asmat berada diatas papan. Termasuk disana tidak terlihat sepeda motor yang menggunakan bahan bakan bensin melainkan sepeda motor yang dicash dengan listrik layaknya handphone bahkan kendaraan roda empat (mobil) tidak ada disana. Kedatangan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH memang sangat dinanti-nanti masyarakat termasuk penyambutannya juga sangat luar biasa dengan tari-tarian adat.
Sejumlah agenda penting pun dilakukan di Kota Agats yakni Gubernur melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan RSUD Agats disaksikan Bupati Asmat Elisa Kambu, S.Sos serta seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Asmat. Gubernur mengatakan, Pemerintah Provinsi Papua sangat mendukung pembangunan RSUD Agats ini sehingga pelayanan kesehatan yang dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat yang ada di kampung-kampung bisa terlaksana.
Selanjutnya, Pemprov Papua juga akan membantu dalam bentuk dukungan pembiayaan sama halnya dengan daerah lain di Papua sebab masalah kesehatan menjadi prioritas sebagaimana dalam visi misi Gubernur yakni Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. “Kesehatan itu penting. Oleh karena itu, sebelum menuju bangkit, mandiri dan sejahtera maka masyarakat itu harus sehat sehingga pendidikanpun menjadi lebih baik,”katanya.
Hal menarik dari kunker kali ini, Gubernur Papua dinobatkan sebagai anak adat oleh masyarakat Asmat lewat kepala suku besar dengan diberi nama “Safan Piripo” yang artinya manusia penyelamat. Dengan dinobatkan sebagai anak adat menurut Gubernur bahwa dirinya mengaku bangga sebab masyarakat Papua umumnya Kabupaten Asmat memberikan kepercayaan kepadanya untuk membangun Papua.
Proses penobatan Gubernur Papua sebagai anak adat dipusatkan di Kantor DPRD Asmat yang baru diresmikan Gubernur dengan menandatangani batu prasasti. Ribuan masyarakat tampak hadir pada acara tersebut. Dalam kesempatan acara itu, Gubernur mengungkapkan rasa bangga karena sudah diangkat menjadi anak adat di Asmat bahkan Gubernur mengaku tidak menduga kalau dirinya bakal dinobatkan sebagai anak adat dari Asmat.
Ia menjelaskan, Pemprov Papua bersama Forkompimda di Papua sudah sepakat dan tegas bahwa di Papua tidak ada peredaran miras dan narkoba serta penyakit HIV/AIDS. “Kita sudah sepakat bahwa tidak boleh lagi ada miras beredar di Papua. Orang Papua mati dalam jumlah besar akibat miras dan belum lagi karena narkoba serta HIV/AIDS. Dalam kesempatan ini saya memerintah kepada pemerintah daerah supaya setiap kapal yang masuk harus diperiksa keseluruhan termasuk arus masuk manusia juga harus diperiksa karena kita tidak ketahui apa yang dibawa masuk,”tegasnya.
Menurutnya, hal ini akan merugikan seluruh masyarakat Papua, oleh karena itu Gubernur menyampaikan terimakasih kepada bupati dan seluruh stakeholder yang sudah bekerja keras. Miras, lanjut Gubernur telah merusak seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat Papua termasuk keluarga rusak dan anak terlantar karena miras.
“Saya berharap tidak ada lagi orang Papua mati karena miras, narkoba dan HIV/AIDS dan kita nyatakan haram di tanah Papua. Kita sudah sepakat lewat fakta integritas yang ditandatangani oleh Forkopimda dan akan disiapkan elemen-elemen untuk bagaimana memerangi ketiga penyakit ini,”bebernya.
Gubernur menambahkan, kedatangannya ke Kota Agats adalah untuk yang ketiga kalinya dan keunikan dan budaya yang dimiliki Kabupaten Asmat tidak dimiliki daerah lain di Papua bahkan dunia. Termasuk budaya apapun yang akan dilakukan masyarakat maka harus dibicarakan dengan baik. Untuk itu, kunker kali ini supaya dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat Asmat.
“Pemprov Papua akan memberikan dukungan penuh terhadap sejumlah fasilitas pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah misalnya pelebaran bandara, rumah sakit dan museum. Intinya bahwa kesempatan sisa 2 tahun kepemimpinan saya supaya dimanfaatkan dengan melakukan pembangunan di Asmat,”imbuhnya.
Lebih jauh diungkapkan Gubernur, dalam tiga tahun kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, salah satu yang sudah diperbaiki adalah tata kelola pemerintahan termasuk perbaikan seluruh aset pemerintah. Selain itu, dalam tiga tahun kepemimpinan telah terjadi kemajuan yang luar biasa diantaranya angka kemiskinan turun dan angka IPM mengalami kenaikan.
Hal ini tentunya karena kerja keras semua stakeholder termasuk para bupati/walikota di Papua karena keberhasilan mereka akan membantu kinerja Pemprov Papua termasuk Kabupaten Asmat yang telah memberikan penilaian pengukuran pembangunan di Papua. Karena keberhasilan Kabupaten Asmat maka Pemprov Papua bakal memberikan dana Gerbangmas untuk bagaimana membentuk masa depan anak-anak Asmat.
Usai melakukan kunker di Kabupaten Asmat, selanjutnya Gubernur bertolak menuju Kabupaten Yahukimo untuk melakukan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Yahukimo Abok Busup, MA dan Wabup Yulianus Heluka.