JAYAPURA – Kepala Dinas Kesehatan Papua, Drg Aloysius Giyai, M.Kes mengaku, kualitas pelayanan kesehatan di kabupaten/kota di Papua mengalami peningkatan yang cukup. Dan adanya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Papua itu karena sudah banyak rumah sakit yang terkeakreditasi.

Selain itu, untuk status kesehatan masyarakat juga meningkat dan hal itu dapat dilihat dari menurunnya tingkat kematian ibu, bayi dan balita.

“Status kesehatan masyarakat yang meningkat ini juga ditunjukkan dengan berkurangnya keluhan negatif terhadap citra pelayanan kesehatan sesuai sasaran Milenium Development Goals (MDGs),”katanya.

Disamping adanya penambahan rumah sakit yang diakreditasi, lanjut Giay bahwa penambahan fasilitas kesehatan dan penambahan SDM yang menyebabkan kualitas layanan meningkat.

“Namun yang utama perlu dibenahi adalah kepemimpinan direktur rumah sakit,”ungkapnya.

Ia menjelaskan, ada kabupaten yang sering ganta-ganti direktur rumah sakit dan ini menyebabkan kebijakan atau program yang sementara berjalan tidak berjalan karena adanya pergantian.

“Karena sering ganta-ganti direktur rumah sakit ini merugikan masyarakat,”katanya lagi.
Untuk itu, dirinya menghimbau kepada kepala daerah dalam hal ini Bupati supaya dalam mengangkat seorang direktur rumah sakit minimal menjabat tiga tahun dan jika ada kekurangan dilakukan pembinaan.

“Sebab dengan adanya pergantian mengakibatkan perlu adaptasi baru lagi kemudian kebijakan baru dan mengenal pegawai mulai nol lagi. Ini salah satu yang mempengaruhi kondisi suasana rumah sakit tidak maksimal,”ucapnya.

Sementara mengenai ketersedian obat-obatan, Kadinkes juga tidak menampik jika masih ada rumah sakit yang mempunyai stok obat kurang.

“Adanya keluhan masyarakat seperti adanya obat-obatan yang kurang maka itu masih terjadi di kabupaten/kota. Namun pada dasarnya kualitas pelayanan kesehatan meningkatkan,”tandasnya. (tim)

LEAVE A REPLY