JAYAPURA – Duta Besar Amerika untuk Indonesia Joseph R Donovan melakukan kunjungan kerja ke Papua, Selasa (7/3). Kunjungan Dubes Joseph ini ke Papua adalah untuk pertama kalinya di masa pemerintahan baru Presiden Donald Trump.

Dalam kunjungannya ke Papua, Dubes Joseph menemui Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH di Swissbelt Hotel Jayapura.

Dalam pertemuan itu diketahui membahas masalah pendidikan di Papua dimana Dubes Joseph sangat tertarik untuk Pemerintah Provinsi Papua bisa menambah jumlah anak-anak Papua yang melakukan studi di Amerika.

“Kunci untuk mamajukan Papua adalah pendidikan. Dan Pemprov Papua akan membantu anak-anak Papua yang melanjutkan pendidikan di luar negeri. Oleh karena itu, respon baik dari Dubes Joseph yang menyarankan kepada kita supaya terus melakukan komunikasi sehingga anak-anak Papua yang melakukan studi di Amerika bisa ditambah,”ungkap Gubernur Lukas Enembe kepada wartawan usai melakukan pertemuan.

Ditegaskan Gubernur, anak-anak Papua mempunyai hak yang sama dengan semua orang di negeri ini untuk berkesempatan studi di luar negeri lebih khusus di Amerika.

Sementara itu, Dubes Joseph R. Donovan mengakui, pertemuan dengan Gubernur Papua adalah membahas peluang anak anak Papua untuk berpendidikan di Amerika.

“Kita ingin bapak Gubernur Papua untuk meningkatkan jumlah pelajar asal Papua yang hendak melakukan studi di Amerika Serikat,”jelasnya.

Dubes Joseph mengatakan, selaku duta besar yang baru menjabat, dirinya merasa perlu untuk belajar banyak tentang Papua, sebab pihaknya ingin sekali banyak tahu tentang kondisi Papua.

Mengenai kunjugannya ke Papua, Dubes Joseph menerangkan, pihaknya akan mengadakan pertemuan bersama perwakilan LSM serta warga Papua lulusan salah satu perguruan tinggi di Amerika Serikat.

Termasuk Dubes Joseph berencana melakukan kunjungan yang sama di Sorong dan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Papua yang sudah meluangkan waktu bersama saya sekaligus membahas kegiatan saya selama satu setengah hari disini,”terangnya.

“Intinya juga sebagian besar kegiatan saya di Papua dilakukan untuk mengunjungi program-program USAID. Termasuk pada bidang lingkungan hidup seperti illegal loging serta kekerasan berbasis gender,”pungkasnya. (lam/ing/rm)

LEAVE A REPLY