JAYAPURA–Provinsi Papua merupakan provinsi dengan kecepatan petumbuhan IPM (Top mover) tertinggi se-Indonesia. Dimana IPM di provinsi paling timur Indonesia ini rata-rata tumbuh sebesar 1,15 persen.

Peningkatan IPM Papua tersebut tidak lepas dari program dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan Gubernur Lukas Enembe, S.IP.MH, dan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal,SE.MM, adalah pro rakyat terutama dalam mendorong perekonomian yang bermuara pada penurunan angka kemiskinan dan IPM Papua.

Kepala Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Muhammad Musa’ad mengaku, pada tahun 2016, IPM Papua mencapai 58,05. Angka ini meningkat sebesar 0,80 poin dibandingkan IPM Papua tahun 2015 yang sebesar 57,25.

“Secara umum, pembangunan manusia Papua terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM Papua meningkat dari 54,45 pada tahun 2010 menjadi sebesar 58,05 di tahun 2016. Dengan demikian selama periode 2015 hingga 2016, komponen pembentuk IPM Papua mengalami peningkatan,”kata Musa’ad.

Musa’ad menjelaskan tahun 2016, Angka Harapan Hidup (AHH) 65,12 tahun, meningkat 0,03 tahun dari tahun 2015 sebesar 65,09 tahun. Harapan Lama Sekolah (HLS) 10,23 tahun, meningkat 0,28 tahun dari tahun 2015 sebesar 9,95 tahun. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 6,15 tahun, meningkat 0,16 tahun dari tahun 2015 sebesar 5,99 tahun. Dan pengeluaran per kapita disesuaikan (harga konstan 2012) sebesar Rp6,637 juta pada tahun 2016, meningkat Rp168 ribu dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya sebesar Rp6,469 juta.

“Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama periode 2015 hingga 2016, seluruh kabupaten/kota di Papua mengalami kenaikan IPM,” jelasnya.

Untuk Top movers IPM di Papua (kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat), yaitu: Kabupaten Nduga (4,28 persen), Pegunungan Bintang (2,42 persen), dan Lanny Jaya (2,22 persen). Kemajuan pembangunan manusia di ketiga kabupaten tersebut didorong oleh peningkatan dimensi pendidikan. Salah satu program pendidikan yang dilakukan pemerintah adalah program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yang bermanfaat bagi masyarakat karena sarjana terjun langsung untuk membantu proses kegiatan pendidikan di kabupaten.

Sementara untuk pada bulan Maret 2017 angka kemiskinan Papua 27,62 persen atau turun dari 28,40 persen dan untuk kemiskinan tahun ini urutan kedua top mover setelah Provinsi Maluku yang menempati urutan pertama.

“Jadi pertumbuhan terbaik diseluruh provinsi Indonesia adalah Papua, dan angka-angka ini sudah cukup baik. Namun jika ada yang kurang yakin dengan pencapaian tersebut. Saat ini kita sedang mempersiapkan visual dan juga bagaimana harapan testimony dari masyarakat bahwa apa yang mereka sudah rasakan seperti jalan-jalan di lingkar pegunungan tengah yang akan selesai pada tahun 2019,”tambahnya.(ing/jg)

LEAVE A REPLY