JAYAPURA-Pemerintah Provinsi Papua diminta untuk menjalin kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Telkom Indonesia untuk mensukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralympic Nasional (Peparnas XVI) di Bumi Cenderawasih. Kerjasama dengan kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dalam penyediaan fasilitasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Ketua Badan Audit Internal KONI Provinsi Papua, Benny Jensenem,SE.MM, kepada pers, Selasa (10/10/2017), mengatakan teknologi informasi dan komunikasi jelang PON XX Papua sangat penting, karena input database atlit hingga pelatih memerlukan jaringan internet yang memadai.

Jensenem mencontohkan, pada penyelenggaraan PON XIX Jawa Barat 2016, akibat jaringan internet yang terganggu di Papua menyebabkan kontingen Papua melakukan proses pendaftaran atlet (entry by name) dilakukan secara manual dan menyebabkan keterlambatan.“Untungnya waktu itu, kami dan panitia PON Jabar sepakat untuk menyelesaikan input data walaupun dilakukan secara manual,”kata Benny di Kantor KONI Kompleks GOR Cenderawasih, APO Jayapura.

Input data atlet pada pendaftaran PON mencakup berbagai dokumen antara lain data akte lahir, kartu tanda penduduk, kartu keluarga, ijazah dan dokumen atlit lainnya.Data-data tersebut, lanjut Jensenem, harus dinput jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan PON, dan dibutuhkan jaringan komunikasi dan internet yang maksimal.

Sementara itu, Team Leader Penyusunan Master Plan PON Papua, Drs. Iwan Barata,M.Pd kepada pers di Jayapura mengatakan bahwa Papua membutuhkan TIK yang memadai untuk menopang berbagai kegiatan jelang pelaksanaan PON dan Perparnas.“Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sangat penting pada penyelenggaraan PON Papua. Maka itu, perlu ada kerjasama antara Pemerintah Provinsi Papua, KONI dan PB PON dengan BRI dan PT Telkom,”ungkapnya.

Menurutnya, BRI dan PT Telkom Group memiliki teknologi yang mumpuni di Indonesia. Hingga saat ini PT Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi terbesar ditanah air dengan dukungan anak perusahaan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang memiki jaringan operasi terluas dan merupakan operator komunikasi di Tanah Papua.

Sedangkan Bank BRI merupakan satu-satunya bank plat merah yang memiliki satelit dan mengoperasikannya sendiri. Satelit yang dinamakan BRIsat ini telah diluncurkan dan mengorbit pada 9 Juni 2016 lalu. ”Apabila jaringan komunikasi terganggu karena kabel optik mengalami ganggguan, maka satelit BRIsat dapat digunakan,”ungkapnya.

Sementara itu, Ahli Pemasaran dan Media Master Plan PON Papua, Indria Ardiyani,SE menjelaskan bahwa matrik masterplan penyelenggaraan PON XX bidang teknologi informasi dan komunikasi memfokuskan perencanaan kebutuhan dan spesifikasi infrastruktur TIK mencakup peralatan perangkat keras, jaringan, data center, ruang kontrol IT dan ruang Media Center.

“TIK dan IT untuk menopang tugas-tugas kesektariatan dan input data PON dengan layanan seluruh provinsi di tanah air. Dengan jaringan yang memadai akan memudahkan teman-teman di Aceh, Sumatera, Jawa dan Kalimantan dapat dengan mudah mendaftarkan atletnya pada PON Papua,”katanya.(al/jg)

LEAVE A REPLY