JAYAPURA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Ketahanan Pangan menyusun Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2017. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua, Ir.Robert Eddy Purwoko,M.Si disela-sela seminar NBM dan PPH tahun 2017 di Grand Abe Hotel, Jumat (13/10/2017), mengatakan perumusan kebijakan ketersediaan pangan yang tepat harus didasari oleh data informasi yang berkualitas yaitu yang relevan, tepat waktu dan akurat.

Dikatakan, informasi mengenai situasi penyediaan pangan secara menyeluruh di suatu wilayah atau negara yang digambarkan melalui NBM.“Dengan mencermati NBM dari tahun ke tahun dapat diketahui adanya perubahan jenis dan ketersediaan serta tingkat kecukupan menurut kebutuhan gizi bahan makanan yang harus tersedia untuk konsumsi penduduk secara keseluruhan,”katanya.

Menurutnya, ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam mewujudkan ketahanan pangan, penyediaan pangan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat, rumah tangga dan perseorangan secara berkelanjutan.

“Dapat saya informasikan bahwa persoalan pangan di Provinsi Papua antara lain dapat diindikasikan oleh keberadaan tingkat ketersediaan energi untuk dikonsumsi penduduk sebesar 3.355 kkal/kapita/hari, walaupun telah memenuhi standar nasional sebesar 2400 kkal/kapita/hari, namun proporsi ketersediaan energi tersebut masih didominasi pangan nabati,”imbuh Robert.

Selain itu, skor Pola Pangan Harapan (PPH) Provinsi Papua baru mencapai 77 dan masih berada dibawah skor maksimal yaitu sebesar 100.“Ini mengindikasikan bahwa konsumsi pangan masyarakat belum beragam dan seimbang,”pungkasnya.(ama/jg)

LEAVE A REPLY