Oleh : Klemen Tinal, SE, MM

(Ketua Harian KONI Papua)

Olahraga memiliki peranan penting dalam kehidupan kebangsaan, pembangunan, dan kenegaraan. Olahraga tidak hanya dilihat untuk tujuan kebugaran fisik semata dan kompetisi, namun jauh dari pada itu, olahraga memiliki makna yang mendalam dan strategis dalam pembangunan sebuah bangsa dan negara.

Di negara-negara maju, olahraga telah menjadi industri yang berkembang pesat yang ditandai dengan berbagai aktivitas bisnis yang terkait dengan pasar di seputar olahraga. Hal ini dikenal sebagai “Sport Industry”. Di sisi lain,  olahraga hadir sebagai katalis dari sebuah identitas dan kebanggaan nasional (national identity and  pride), simbol kultural dan instrumen perdamaian.

Bagi Indonesia, olahraga juga menjadi sarana perjuangan. Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) I di Kota Solo pada 8 – 12 September 1948 bertujuan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia paska Proklamasi Kemerdekaan 1945 ternyata mampu menggelar even olahraga yang berskala nasional di saat Indonesia dan Belanda sedang memperdebatkan wilayah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. PON Solo menunjukkan solidaritas antar daerah dalam mendukung diplomasi Indonesia di mata dunia.

*KONI dalam Konteks Keolahragaan Nasional*

Perkembangan olahraga semakin kompleks dan berkaitan dengan dinamika sosial, ekonomi, budaya masyarakat dan tuntutan perubahan global. Dengan situasi ini, Komite Olahraga Nasional merupakan materi penting dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Payung hukum ini lahir dengan mempertimbangkan asas desentralisasi, otonomi daerah, peran serta masyarakat,  keprofesionalan, maupun transparansi dan akuntabilitas. Sejalan dengan kebijakan Otonomi Daerah pasca UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, memberikan kewenangan dan urusan olahraga kepada daerah untuk mengatur, mengelola dan mengembangkan keolahragaan di level provinsi, kabupaten dan kota. Harapannya, hadirnya regulasi UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem Olahraga Nasional  dapat menjamin pemerataan akses terhadap olahraga di seluruh Indonesia.

Kebijakan keolahragaan nasional menaruh harapan kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).  Terdapat sejumlah tugas utama yang diemban KONI, termasuk KONI Papua.

Pertama, membantu Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam membuat kebijakan nasional dan daerah dalam bidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi pada tingkat nasional dan daerah.

Kedua, melaksanakan pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi berdasarkan kewenangannya. Dan, sejumlah tugas lainnya yang ditetapkan sebagai arah kerja KONI.

*Tantangan dan Agenda Strategis KONI Papua*

Dalam konteks Papua saat ini dan ke depan,  KONI Papua mengemban tugas yang tidak ringan.

Pertama, KONI Papua berupaya untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari pembangunan watak dan kepribadian masyarakat yang bermartabat. Sejalan dengan hal ini, olahraga mempererat dan membina persatuan dan kesatuan, memperkukuh ketahanan nasional dan kehormatan bangsa. Dengan olahraga, atlet-atlet asal Papua dapat mengharumkan nama Indonesia.

Kedua, dalam konteks prestasi nasional, KONI Papua perlu mengantisipasi terbitnya Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2017 tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, yang ditetapkan Presiden Joko Widodo pada 19 Oktober 2017.

Dalam konteks Perpres No. 95/2017 ini, KONI (termasuk KONI di level Provinsi), bertugas untuk membantu Menteri Pemuda dan Olahraga dalam melakukan pengawasan dan pendampingan dalam pelaksanaan pengembangan bakat calon Atlet Berprestasi yang dilakukan oleh Induk Organisasi Cabang Olahraga.

Sebagai KONI, kita perlu untuk merumuskan langkah-langkah yang tepat dalam pembinaan atlet berprestasi di level Papua sehingga atlet-atlet Papua juga mampu mengukir prestasi nasional dan internasional.

Ketiga, KONI Papua perlu merumuskan langkah-langkah strategi keolahragaan Papua yang terencana, terpadu dan berkelanjutan. Penanganan olahraga tidak hanya dilakukan dengan sekedar saja, namun dengan pola profesional.

Ke depan, KONI Papua perlu intens dalam menata langkah perihal: keterpaduan langkah  dengan para pelaku olahraga, organisasi olahraga,  dana olahraga, prasarana dan sarana olahraga, peran serta masyarakat, dan penunjang keolahragaan seperti ilmu pengetahuan (sports science), teknologi, informasi dan industri olahraga. Hal ini berguna bagi KONI Papua untuk memiliki “Grand Design Pembinaan dan Pengembangan Olahraga di Papua”.

Grand design keolahragaan Papua disesuaikan dengan arah besar pembangunan jangka panjang tahun 2025, yang ditetapkan dalam Peraturan Provinsi Papua No. 21 tahun 2013.

Keempat, PON XX tahun 2020 adalah tantangan di depan  mata KONI Papua maupun semua induk cabang olahraga yang berada di Papua. PON di Papua merupakan sebuah catatan sejarah bagi semua rakyat Papua, khususnya para pelaku olahraga. Karena itu, sukses prestasi adalah target dari Papua dalam PON 2020.

Marilah kita belajar dari apa yang dicapai dalam PON XIX di Jawa Barat.  Kita wajib menata langkah untuk meraih prestasi yang terbaik dalam PON 2020 yang sangat bersejarah bagi Papua.

Penulis adalah Ketua Harian KONI Papua.

LEAVE A REPLY