JAYAPURA – Pemerintah Kota Jayapura secara resmi memperingati HUT PGRI ke 72 tahun yang dipusatkan di GOR Waringin Kotaraja, Sabtu (25/11/2017). Hadir dalam upacara peringatan PGRI tersebut, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru, MM dan ribuan guru di Kota Jayapura.

Wakil Wali Kota, Rustan Saru mengatakan bahwa pada peringatan HUT PGRI kali ini telah membawa dampak yang positif bagi kelangsungan kinerja guru yang ada di Kota Jayapura.

Menurutnya, meskipun masih banyak guru yang belum mendapatkan dan merasakan kesejehteraan sebagai pengabdi negara namun hal itu tidak mematahkan semangat para guru untuk terus bekarya dan mendidik anak anak untuk berhasil di bangku pendidikan.

“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa untuk sekolah tingkat menegah dan kejuaran tahun depan sudah dialihkan kepada Provinsi Papua untuk dikelola. Namun saya berharap selama masih di bawah pengawasan Pemkot Jayapura meskipun tinggal dua bulan ke depan semua hak-hak dan kesejahteraan para guru bisa dituntaskan dan ini juga menjadi perhatian Wali Kota Jayapura,”tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh guru, untuk itu, pihkanya meminta agar hal ini dapat segera diselesaikan dengan baik dan jangan terulang lagi karena sebagai guru patut memberikan contoh yang baik kepada masyarakat terlebih kepada anak didik.

“Saya beberapa kali melakukan sidak di sekolah dan banyak masih ada oknum guru yang melakukan perbuatan tidak menyenangkan di sekoah seperti adanya pungli, tidak masuk mengajar, berjualan di sekolah. Hal ini sudah berapakali dilarang bahkan Wali Kota langsung turun lapangan dan memberikan teguran keras,”bebernya.

Untuk itu,  Wakil Wali Kota Rustan meminta dengan bertambahnya usia PGRI ini baik kinerja dan kualitas guru harus diperbaiki serta ditingkatkan, apalagi dalam menghadapi era modernisasi yang sekarang ini semakin hari semakin berkembang.

“Tingkatkan kualitas kerja kita dan juga mutu pendidikan di Kota Jayapura. Jangan sampai kita sebagai pendidik ketingalan jaman dengan anak didik kita karena kita tidak bisa meningkatkan etos dan kulaitas pendidikan,”pungkasnya. (ri/rm)

LEAVE A REPLY