JAYAPURA – Dengan konsep pembangunan wilayah adat di Papua, maka Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM mengharapkan Kabupaten Paniai secara khusus maupun wilayah adat Mee Pago secara umum bisa menjadi daerah penghasil sapi, ketimbang pihaknya harus mengimpor sapi dari luar Papua.

“Saya inginkan agar daerah Paniai maupun Mee Pago bisa menjadi daerah penghasil sapi di Papua. Selama ini kan kita mengimpor sapi dari luar Papua,”ungkapnya saat menyambangi stand Kabupaten Paniai dalam pameran pembangunan Papua di GOR Cenderawasih APO Jayapura.

Menurutnya, dengan kekayaan alam yang ada di wilayah adat Mee Pago, memberikan peluang tidak hanya pada peternakan sapi, melainkan bisa untuk pengembangan lainnya seperti kopi maupun komoditas lainnya.

Dikatakan, dengan potensi peternakan, perkebunan, hingga potensi alam lainnya, memberi gambaran bahwa sesunguhnya Papua itu kaya akan sumber daya alam tetapi hingga kini belum dikelola dengan baik, sehingga Pemprov Papua dengan konsep pembangunan berbasis wilayah adat mencoba untuk mendorong hal ini agar menjadi bisa dikelola dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.

Klemen memberi contoh pembuatan noken yang dilakukan di Paniai ini memberi gambaran bahwa noken yang dibuat ini tentu diminati oleh masyarakat luas sehingga disisi lain bisa memberi pemasukan bagi masyarakat terutama para pengrajin noken.

“Saya harapkan mama-mama tetap konsen membuat noken, karena noken saat ini kami tengah mempromosikan sehingga diharapkan seluruh orang Papua bisa memakai noken sebagai sebuah indentitas kita orang Papua,”pungkasnya. (ama/rm)

LEAVE A REPLY