Untuk Perayaan HUT GIDI di Wilayah Toli

TOLIKARA (PT) – Dalam rangka perayaan HUT Gereja Injili Gereja Di Indonesia  (GIDI) ke- 55 di Wilayah Toli, Pemerintah Kabupaten Tolikara telah memberikan sumbanga beras sebanyak 20 ton serta dana sebesar Rp. 100 juta, yang akan digunakan untuk biaya keperluan lainnya.

Bantuan ini diberikan langsung oleh Wakil Bupati Tolikara, Dinus Wanimbo, SH mewakili Bupati Tolikara, Usman G Wanimbo, SE, M. Si, di halaman Aula GIDI Wilayah Toli, Kamis (8/2/18)

Untuk itu, ibadah perayaan HUT GIDI yang akan diperingati pada tanggal 12 Februari 2018 akan di lakukan di Wilayah Toli bersama Pemda di Tolikara Kota Karubaga.

Wakil Bupati Tolikara, Dinus Wanimbo mengatakan, Pemda hanya menyediakan beras, namun kebutuhan lainnya seperti sayur mayur dan hewan ternak babi disediakan oleh pihak gereja dan klasis masing-masing.

“Bantuan beras dan dana ini kami serahkan langsung kepada pimpinan wilayah dan klasis, tapi untuk lauk pauknya seperti sayur dan hewan ternak Babi kami kembalikan kepada pimpinan klasis dan jemaat. Jadi kasi makan hamba-hamba Tuhan ini di masing-masing klasis,” kata Wakil Bupati Dinus Wanimbo.

Namun, kata Dinus, KKR ini baru dimulai jadi semua di pusatkan di klasis tapi kedepannya, tingkat dewan jemaat nanti kita akan lihat.

“Tahun depannya nanti dari klasis turun ke wilayah-wilayah sampai ke jemaat. Kami ada berkat sedikit, jadi pakai dana sedikit itu untuk bayar mobil dan beli minyak goreng serta kebutuhan lainnya,” pesannya.

Sementara itu, Ketua Klasis Wilayah Toli, Pdt. Nayus Wonda mengatakan, hari ini ada pembagian beras bantuan dari Bupati Usmana G Wanimbo, SE, M.SI dan Wakil Bupati Dinus Wanimbo, SH. Bantuan ini diberikan dalam rangka menyambut HUT GIDI ke-55 di Wilayah Toli Kabupaten Tolikara, dan gereja itu lahir tanggal 12 Februari 1963.

“Jadi hari Senin tanggal 12 Februari 2018 akan di peringati HUT GIDI di wilayah Toli. Berhubungam dengan ini seluruh pimpinan gereja selama ini melakukan doa bersama dan berpuasa di Kota Karubaga,” kata Pdt, Nayus Wonda.

Dikatakan, hari ini ada bantuan beras dari Pemda sebanyak 20 ton yang akan kami bagi kepada 25 klasis yang tersebar di wilayah Kabupaten Tolikara.

“Itu di bawah wilayah Toli Gereja Injili Indonesia (GIDI). Jadi beras ini akan di bagi ke 25 klasis  yang jemaatnya berjumlah  276 orang jemaat. Berasa ini nanti digunakan selama tiga hari. Dari hari Sabtu akan mengadakan doa dan puasa bersama kemudian hari Minggu adalah hari ibadah gabungan,” jelasnya.

Setelah itu, lanjut Nayus Wonda, hari Senin adalah hari ulang tahun GIDI di wilayah Toli.

“Jadi dalam kegiatan ini, Pemda memberikan bantuan beras 20 ton dan dana sebesar Rp. 100 juta untuk biaya kebutuhan lainnya. Tapi bantuan ini bukan hanya kali ini saja, kedepannya Pemda tetap memerikan bantuan seperti ini juga. Jadi setiap tahun ada bantuan dari Pemda, ” ujarnya.

Ia memgakui, dalam kepemimpinan bapak Usman dan Dinus, ini merupakan langkah awal mereka buat sesuatu.  Ini adalah sejarah khusus yang terjadi hari ini. Dimana pembagian beras yang diberikan secara terbuka di depan hamba hamba Tuhan.

Bahkan kata Pdt, Nayus Wonda, pembagian beras terbuka seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi.

“Ini merupakan sejarah baru yang dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2018. Jadi kami bersyukur kepada Tuhan atas bantuan ini, karena tahun 2018 ini merupakan tahun yang bersejarah.

Meskipun kata dia, ada bantuan beras dari Pemda tapi itu lewat kepala-kepala distrik, lalu mereka drop ke klasis-klasis. Hanya saja kadang bantuan itu hanya separuh yang sampai ke klasis-klasis.

“Jadi bantuan beras ini per klasis mereka mendapat 30 sak beras. Selain itu ada bantuan lainnya berupa sembako dari seluruh kader GIDI. Kader GIDI yang bekerja di pemerintahan baik di gereja juga di yayasan, bahkan dari Dinas Sosial Tolikara uga sumbang satu trek beras dan Bama,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan, Tim doa puasa, Pdt. Nahum Wandik, ini merupakan sejarah baru di tahun 2018, Pemkab Tolikara dalam hal ini Bupati, Usman G Wanimbo dan Wakil Bupati, Dinus Wanimbo mereka bedua sepakat untuk kerjasama dengan gereja khususnya di wilayah Toli untuk menyambut HUT Gereja Injili Indonesia yang ke-55 tahun.

Menurutnya, 12 Februari itu merupakan hari puncak HUT GIDI, dimana kami orang Toli dibebaskan dari semua cengkraman sebelum injil masuk.

“Sebelumnya tidak seperti ini, jadi itu hari kebebasan kami dan kami merasa dengan Injil, daerah ini dibuka dan berkat turun diatas tanah ini, dan tidak hanya di wilayah Toli, tapi hasil pemberitaan Injil itu, orang tua kami mulai menyebar di beberapa suku, seperti di Yahukimo, Memberamo Raya, Merauke dan di Pegunungan Bintang dan selanjutnya menyebar turun ke pantai dan menyebar lagi sampai ke tanah Jawa, ” umgkapnya.

Bahkan kata Pdt, Nahum Wandik, tidak hanya di Indonesia saja tapi juga di beberapa negara pasific.

“Kami sudah membuat kerjasama untuk membangun Penginjilan. Jadi itu intinya, kami sebagai kader GIDI wilayah Toli sangat bangga karena tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap perhatin pemerintah tetap ada dan kedepannya bantuan seperti ini akan berlanjut.

“Tapi kami sangat percaya karena pemimpin itu pengaruh. Baik Bupati dan Wakil Bupati dan Ketua Wilayah Toli, itu sangat pengaruh. Daerah ini baik atau tidak, itu tergantung pemimpinya, ” tandasnya.

Menurutnya,  jika pemimpin sungguh-sungguh cari Tuhan dan memberkati seluruh hamba-hamba Tuhan di wilayah Toli ini, maka dia menurunkan berkat. Tapi kalau pemimpinya dia dan tidak mau tau, maka daerah ini tetap dalam kutukan.

“Jadi dengan kerjasama di awal  tahun 2018 pemerintah bekerjasama dengan pihak gereja. Saya percaya itu dan itu membuka kran yang selama ini tertutup dengan sumbatan-sumbatan. Pemimpin berkata kita kerjasana dan hadirkan Tuhan. Jadi itu kunci utama untuk mengubah daerah ini,” tandas Pdt, Nahum Wandik. (ara/rm)

LEAVE A REPLY