TOLIKARA (PT) – Bupati Tolikara, Usman G Wanimbo,  SE, M.Si mengatakan, guna mencapai visi dan misi yang sudah tertuang dalam RPJMD itu, ada sejumlah program prioritas yang sudah dirumuskan pemerintah daerah yaitu infrastruktur daerah yang terdiri dari infrastruktur sosial seperti penataan pemukiman warga dengan pembangunan rumah-rumah sosial, pembangunan gedung-gedung sekolah, pembangunan Puskesmas dan pos klinik, serta fasilitas umum lainnya.

“Juga untuk infrastruktur fisik seperti pembangunan jalan dan jembatan, lapangan terbang perintis dan lain-lainnya,” ungkap Bupati Usman.

Selain itu, juga tata kelola pemerintahan yang professional, bersih, dan akuntabel, good governace.

“Jadi dalam hal ini kami membina aparatur pemerintah daerah dengan melakukan perbaikan-perbaikan system pelayanan pemerintahan yang prima dari tingkat kabupaten hingga tingkat distrik sampai tingkat kampung yaitu bagaimana system atau prosedur pelayanan kepada masyarakat,” bebernya.

Apalagi, kata Usman, kebijakan baru Presiden Joko Widodo yaitu penyaluran Rastra diamanatkan agar dapat bertransformasi dari pola subsidi menjadi pola bantuan sosial (Pangan), agar bantuan sosial dan subsidi disalurkan secara non tunai.

“Itu merupakan awal peralihan yang semula berupa pola subsidi yakni Renstra menjadi pola bantuan Rastra,” jelasnya.

Menurutnya, semua program prioritas inilah yang dipandang perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas bahwa semua program prioritas itu telah mengacu pada sejumlah peraturan dan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Selain itu, kata Usman Wanimbo, program prioritas lain yang akan dilakukan kedepan yaitu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memperluas sekolah-sekolah unggulan berpola asrama di semua daerah pelosok, serta pengembangan perekonomian rakyat dengan pemberian modal usaha bagi UMKM dan mendorong kelopok usaha pertanian serta kelompok peternakan dan pelestarian lingkungan hidup dengan mengajak masyarakat untuk sadar betapa pentingnya penanaman pohon dengan tidak menebang pohon sembarang.

Ia mengunkapkan, daerah Ndundu adalah salah satu daerah yang memiliki kekayaan alam yang melimpa, karena selain sumber daya alam seperti tambang emas dan lainnya juga banyak air terjun yang belum dikenal masyarakat luas salah satunya air terjun Nambu.

“Kedepannya  kami prioritaskan pembangunan jalan dengan mengembangkan daerah wisata sehingga orang luar bisa datang mengunjungi daerah ini dengan demikian pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa meningkat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Tolikara, AKBP. Mada Indra mengungkapkan, semua pelayanan pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi rakyat bertumbuh dengan baik, serta mutu pendidikan meningkat jika keamanan suatu daerah terjamin.

Karena itu, pihaknya bersama Bupati Tolikara sudah berkomitmen untuk menyiapkan pos keamanan di sejumlah daerah, sehingga sejumlah permasalahan yang terjadi di daerah-daerah pelosok dengan cepat tertangani dengan baik.

”Kota Karubaga adalah ibu kota Kabupaten Tolikara, sudah kami bersihkan yang namanya Miras atau Milo juga togel,” ucapnya.

Kapolres menambahkan, sejumlah agen di Kota Karubaga bahkan di Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya pun kita tangkap agen miras.

“Saat ini Tolikara sudah bersih dari miras dan togel karena miras dan togel itu akan membawa kepada kesengsaraan, jadi mau ngak mau, suka tidak suka ya tadinya miras dan togel yang merajalela lela disini ya kita berantas,” tegas Kopolres AKBP Mada Indra.

Ditempat yang sama, Kepala BPMK dan Soial Kabupaten Tolikara, Weban Kogoya menambahkan, aturan penyaluran Raskin telah berubah menjadi Rastra diperuntukan kepada masyarakat berekonomi lemah.

“Selain Rastra kami juga telah salurkan dua puluh bungkus Sembako kepada orang tua yang tidak mampu seperti orang tua lansia dan orang momo yang tidak bisa berusaha, untuk itu seluruh Tolikara kami telah sediakan tiga ribu bungkus sembako,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, mulai tahun 2018, pertama pihaknya akan salurkan di Distrik Umagi dan Kembu serta Distrik Ndundu.

“Tapi untuk seluruh Distrik akan dilakukan hal yang sama, tidak seperti selama ini Kepala Distrik antar ke Distrik tetapi petugas dan pengawas dari BPMK dan Sosial langsung ke distrik bersama Kepala Desa untuk dibagi berdasarkan Nama sebagai hak menerima sesuai daftar yang sudah terdata di BPMK dan Sosial,” terangnya.

“Rencana kedepannya, kami akan melakukan sosialisasi penyaluran Beras Rastra karena sosialisasi sangat penting agar pelayanan tepat sasaran,” tambahnya lagi.

Dijelaskannya, yang layak penerima Beras Rastra sudah terdaftar di Pusat Data Tolikara berjumlah 2.072 (dua ribu tujuh puluh dua) orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Selain itu, untuk anak sekolah setiap triwulan mendapatkan bantuan tunai masing-masing SD sebesar Rp 300,000, SMP Rp 500,000 dan SMA Rp 700,000 untuk memenuhi keperluan siswa.

Sedangkan bagi orang tua yang tidak mampu akan menerima bantuan tunai Rp 1,000,000 dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga,” jelaskan.

Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat Tolikara mesti memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan KTP itu terkonek dengan PKH, jika tidak demikian orang yang berhak menerima bisa-bisa tidak menerima bantuan.

Karenanya kami berharap masyarakat belum memiliki KTP segera mengurusnya di Dinas Kependudukan.

“Kami memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Pusat masa kepemimpinan Jokowi dengan ide cemerlang program pro rakyat ini. sebelumnya bentuk bantuan Raskin itu perkilo masyarakat yang membeli tetapi sekarang pembelian sampai penyaluran semuanya pemerintah yang menanggung dari Dolog sampai ditempat,”  ujar Wemban kogoya.

Kepala Dinas pendidikan, Saulus Narek, S.Pd mengungkapkan pendidikan adalah salah satu program prioritas pembangunan Bupati Usman Wanimbo karena itu pengembangan sekolah-sekolah unggulan akan terus ditingkatkan,dan kesejahteraan guru serta fasilitas penunjang lainnya terus ditingkatkan.

Kepala Dinas lingkungan Hidup, Joni Towolom mengajak masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dengan tidak merusak lingkungan seperti tidak menebang pohon sembarangan.

“Masyarakat harus menanam pohon sebanyak-banyaknya guna menghindari bahaya longsor atau erosi yang bisa membawah bencana bagi kita,” tegasnya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Steven Gurik, S.Sos menjelaskan tentang pemberhentian gaji ASN juga ASN yang meninggal dunia harus mengurus gaji pensiunan sesuai dengan aturan ASN.

“Bagi ASN yang sudah pensiun diminta untuk mengurus gaji pensiunan. Hal ini penting dilakukan untuk menghemat membengkaknya belanja rutin,” pesannya.

Sementara itu, Kadiskominfo, Statistik dan Persandian, Derwes yikwa, S.Sos mengatakan, kesenjangan alat komunikasi seperti jaringan Telkomsel dan jaringan internet di seluruh pelosok Tolikara sangat tertinggal jauh.

Karena itu, dengan bantuan program USO di Kemenkominfo RI melalui BP3TI telah membagun 5 titik tower telkomsel dan saat ini sudah aktif.

Derwes Yikwa menambahakan, kedepan pihaknya sudah mengusulkan untuk bangun telkomsel di sejumlah daerah pelosok,

“Kami mau seluruh Tolikara terkonek habis dengan jaringan telkomsel dan jaringan internet sehingga semua informasi dari daerah bisa diketahui masyarakat luas dengan baik dan benar,” pungkasnya. (ara/rm)

LEAVE A REPLY