JAYAPURA – Kinerja perekonomian Provinsi Papua pada triwulan IV 2017 mengalami penguatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat perekonomian Papua pada triwulan laporan tumbuh sebesar 4,78 persen (yoy), atau meningkat dibangingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,87 persen.

Kepala Peerwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Joko Suparatikto mengungkapkan, kenaikan ekspor luar negeri menjadi pendorong kenaikan ekonomi papua pada triwulan IV 2017 sejalan dengan peningkatan kinerja lapangan usaha pertambangan. Dimana net ekspor pada triwulan IV tumbuh signifikan sebesar 30,17 persen (yoy), jauh lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami kontrasksi sebesar -44,02 persen (yoy).

“Selain itu, peningkatan kinerja juga terjadi pada lapangan usaha konstruksi dan administrasi pemerintahan sejalan dengan kenaikan konsumsi pemerintah dan perbaikan kinerja investasi. Sementara, kinerja lapangan usaha pertanian terpantau mengalami kenaikan yang didorong oleh panen di beberapa daerah. Perayaan Natal dan Tahun Baru pada triwulan IV menjadi pendorong kinerja lapangan usaha perdagangan,” terang Joko.

Sementara untuk keseluruhan di 2017, ekonomi Papua mengalami perlambatan dibanding 2016 lalu. Yang mana ekonomi papua tumbuh sebesar 4,64 persen (yoy), jauh lebih rendah dibanding pertumbuhannya di 2016 yang mencapai 9,14 persen (yoy). Regulasi izin ekspor mineral masih menjadi faktor utama penahan kinerja lapangan usaha pertambangan yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja perekonomian papua secara keseluruhan.

“Selain itu, peralihan pemerintah pasca Pilkada menyebabkan penyerapan anggaran selama 2017 kurang optimal. Memasuki triwulan I 2018, kinerja perekonomian papua diperkirakan mengalami kenaikan. Optimalisasi kinerja pertambangan dan ekspor di perkirakan menjadi faktor utama pendorong perekonomian Papua.

Sementara itu, berlalunya perayaan Natal dan Tahun Baru serta panen menjadi faktor kinerja ekonomi pada triwulan i 2016,” pungkasnya. (gri/dm)

LEAVE A REPLY