JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua terus berupaya mendorong peningkatan kerukunan umat beragama di seluruh daerah khususnya di Provinsi Papua.

Demikian diungkapkan Pjs. Gubernur Papua, Mayjen TNI (Purn). Soedarmo dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Drs. Simeon Itlay ketika membuka Rapat Kerja Kementerian Agama Provinsi Papua di Grand Alison Hotel, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (3/4/2018).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Jannus Pangaribuan, SH, MH, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Naftali Yogi, S.Sos, Bupati Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa, para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua.

Gubernur mengatakan, perkembangan reformasi birokrasi di tingkat kementerian dan lembaga menekankan adanya perbaikan pelayanan kepada masyarakat dengan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

“Untuk mewujudkannya diperlukan langkah strategis yakni dengan membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna,” katanya.

Dikatakan, dinamika masyarakat yang menuntut agar pelayanan birokrasi berubah menjadi lebih baik harus segera direspons dengan mengambil langkah-langkah  yang strategis dan konstruktif guna memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Untuk itu, secara internal, Kementerian Agama Provinsi Papua perlu melaksanakan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama yaitu integritas, profesionalitas, inovasi, tanggungjawab dan keteladanan.

Mengenai integritas, haruw ada keselarasan antara hati, pikiran, dan perbuatan yang baik dan benar, dimana setiap kita dituntut untuk bertekad dan berkemauan untuk berbuat yang baik dan benar, beripikiran positif, arif dan bijaksana dalam melakukan tugas pelayanan keagamaan masing-masing.

Kemudian, profesionalitas berarti bekerja secara disiplin, kompeten dan tepat waktu dengan hasil terbaik, artinya setiap ASN dituntut bekerja dengan giat untuk membawa umat mengamankan ajaran agama dengan baik.

Selain itu, inovasi mengandung pengertian menyempurnakan yang sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik.

“Para ASN dituntut untuk berani melakukan terobosan-terobosan dan solusi yang terbaik dalam memecahkan berbagai masalah dengan mampu memanfaatkan  terknologi informasi dan komunikasi untuk kebaikan bersama,” tegasnya.

Selanjutnya, tanggungjawab berarti bekerja secara tuntas dan konsekwen. Artinya para pelayan Tuhan diharapkan dapat melakukan langkah-langkah perbaikan akibat kekeliruan yang mungkin terjadi.

Bahkan keteladanan mempunyai arti menjadi contoh/model yang baik bagi orang lain. Artinya para ASN diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dengan akhlak terpuji dalam membimbing dan mengayomi umat, agar umat beragama dapat melaksanakan nilai-nilai agamanya untuk kebaikan kita bersama sebagai bangsa Indonesia yang multikultur dengan menebar kedamaian.

Ia mengharapkan, Rapat Kerja Kementerian Agama Provinsi Papua dapat dilaksanakan dengan baik guna menghasilkan program kerja dengan skala prioritas yang realistis dan akomodatif, agar pelayanan bidang agama di Provinsi Papua dapat berjalan dengan baik.

Sementara itu, Jannus Pangaribuan mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda yang strategis dalam rangka tugas dan pelayanan Kementerian Agama di Provinsi Papua.

Sedangkan Kepala Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua selaku Ketua Panitia, Drs. H. Umar Bauw menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk sinkronisasi program kerja dan kegiatan prioritas tahun 2018 di jajaran Kementerian Agama Provinsi Papua, mengindetifikasi pelbagai persoalan aktual tahun 2018 dan kemungkinan  kendala tahun 2017 yang dicapai dan dihadapi dalam jajaran Kementerian Agama Provinsi Papua, guna merumuskan program kerja yang lebih realistis dan akomodatif dalam bentuk rencana kerja atau program kerja tahun 2019. (ist/dm)

LEAVE A REPLY