JAYAPURA (PT) – Asisten Teritorial (Aster) Kasad, Mayjen TNI. Supartodi mengajak seluruh petani yang ada di Papua lebih khusus di Koya, Kota Jayapura untuk terus meningkatkan produksi pangan.

Demikian diungkapkan Aster Kasad disela-sela mengikuti panen raya padi bersama masyarakat di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Sabtu (5/5/2018).

Aster mengatakan, sesuai MoU antara TNI-AD dengan Menteri Pertanian bahwa banyak sekali hal yang diprogramkan, terutama tentang upaya khusus pengembangan padi, jagung dan kedelai (Pajale) yang merupakan program nasional dan tentu akan diterapkan di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

“Program yang dicanangkan tersebut tentunya untuk mensejahterakan para petani Indonesia dan juga untuk meningkatkan produksi pangan. Sehingga kedepan Indonesia dapat swasembada pangan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, untuk mensukseskan program tersebut, maka pihaknya akan melakukan kunjungan di seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, meski ongkos produksi padi di Kota Jayapura masih sangat tinggi yakni sebesar Rp 15.000.000 perhektar, namun untuk harga jualnya juga dirasa masih sangat tinggi, karena harga yang ditetapkan oleh pemerintah untuk membeli beras dari petani adalah Rp. 8.070/kg tapi di Jayapura ini harganya mencapai Rp. 10.000/kg.

“Saya rasa itu masih sangat wajar karena dalam satu hektar itu bisa menghasilkan kurang lebih 3,5 ton beras siap jual. Ya tentunya dengan harga beli yang tinggi itu bisa mendongkrak semangat dan motivasi petani di Kota Jayapura untuk terus menanam padi disawahnya. Kalau saat sekarang dalam setahun bisa dua kali panen mungkin kedepan bisa sampai tiga kali panen,” terangnya.

Ia menambahkah, saluran irigasi yang ada di Koya sangat baik dan juga ketersediaan air untuk mengairi sawah para petani cukup banyak.

Bahkan, menurutnya produksi beras di Kota Jayapura bisa mencukupi kebutuhan masyarakat lokal Kota Jayapura dan kedepan kalau ada lebihnya tentu akan ditampung oleh Bulog.

“Saya rasa sarana-prasarana yang ada di Kota Jayapura untuk mendukung petani dalam menanam padi sudah sangat baik, itu juga  berkat dukungan dari Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Papua dan Kota Jayapura, mulai dari traktor, Harvester juga ada, jadi petani tidak perlu lagi capek karena semua sudah menggunakan mesin,” jelasnya.

“Harvester ini juga cukup cepat kerjanya, karena untuk memanen satu hektar sawah, itu bisa membutuhkan waktu hanya 2 sampai 3 jam saja, sehingga dalam sehari bisa memanen kurang lebih 3 atau empat hektar,” ucapnya. (ara/dm)

LEAVE A REPLY