JAYAPURA (PT) – Pelaksanaan apel gabungan hari pertama masuk kantor usai libur Idul Fitri 1439 H tahun 2018 di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, Kamis (21/6/2018) di Halaman Kantor Gubernur Papua banyak tak diikuti pimpinan OPD.

Penjabat Gubernur Papua, Soedarmo saat memimpin apel gabungan mengatakan, dari 54 pimpinan OPD, sebanyak 22 pimpinan OPD yang tidak hadir untuk ikut apel gabungan.

Sementara untuk jumlah ASN yang hadir mengikuti apel gabungan sekitar 30 persen dari masing-masing OPD.

Ia mengatakan, meski banyak Undang-Undang yang dibuat oleh pemerintah yang mengatur tentang disiplin khususnya untuk pegawai‎, ternyata tidak menjamin pegawai mematuhi undang-undang tersebut.

Untuk itu, Gubernur Soedarmo meminta pimpinan OPD untuk memberikan sanksi bagi ASN yang tidak hadir.

“Saya memberikan apresiasi kepada para pegawai yang datang ikut apel gabungan. Untuk pegawai yang tidak hadir saya harap ada sanksi dari pimpinannya,” tegasnya kesal.

Soedarmo juga meminta bagi ASN yang tidak hadir untuk ikut melakukan apel di hari Jumat (22/6/2018).

“Hari Senin saya akan melakukan pengecekan kembali bagi para ASN yang tidak hadir,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Gubernur Soedarmo, pihaknya akan membuat sayembara bagi ASN di jajaran Pemerintah Provinsi Papua yang rajin ikut apel gabungan setiap hari Senin akan diberikan penghargaan.

“Penghargaan nantinya akan diberikan kepada OPD mulai dari peringkat 1,2 dan 3,” ucapnya.

Diakuinya, sayembara ini diadakan untuk menggiatkan kembali disiplin pegawai saat mengikuti apel gabungan yang digelar setiap hari Senin di jajaran Pemerintah Papua.

Pasalnya, kata Soedarmo, banyak ASN yang tidak disiplin (absen) saat apel berlangsung.

“Nanti saya akan melombakan setiap apel, yang terbanyak akan saya berikan tanda penghargaan. Yang paling bagus rangking 1,2,3 akan saya berikan penghargaan dan saya serahkan di masing-masing OPD untuk dipajang,” terang Soedarmo.

Oleh karena itu, Soedarmo juga meminta dukungan masing-masing pimpinan OPD dalam menyukseskan sayembara tersebut.

“Jadi saya minta ini harus dilombakan, masing-masing pimpinan OPD harus mendukung ini. Ayo berlomba-lomba untuk melakukan pembinaan yang sebaik-baiknya bagi para staf,” kata Soedarmo.

Diakui Soedarmo, kurangnya kedisiplinan ASN disebabkan oleh pembinaan yang kurang oleh pimpinan OPD.

Menurutnya, sejak ia dipercayakan sebagai Penjabat Gubernur di Papua, banyak laporan yang disampaikan kepadanya terkait disiplin dan etos kerja pimpinan OPD.

“Jadi saya banyak terima SMS, Whatsapp dari seluruh jajaran, dan para staf ditingkat bawah tentang keluhan-keluahan mereka. Kalau saya simpulkan, ini karena kurang ada pembinaan yang baik kepada masing-masing jajaran OPD,” pungkasnya. (lam/dm)

LEAVE A REPLY