JAYAPURA (PT) – Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat Irian Sentosa (BPR Irsen), Arif Windarto mengakui, realisasi penyaluran kredit pada semester satu tahun 2018 tak tercapai.

Dari target Rp 1,1 triliun baru terealisasi hanya Rp 963 miliar atau 87 persen.

Menurutnya, penyebabnya tak lain karena hari libur yang cukup panjang sehingga berpengaruh ke hari kerja yang sedikit ditambah kebijakan pemerintah menetapkan gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil serta tunjangan hari raya.

“Bukan berarti kami tak mendukung kebijakan pemerintah, tapi dampaknya ke penyaluran kredit oleh BPR Irsen sangat terasa. Praktis mereka tidak membutuhkan kredit,“ beber Arif Selasa (3/7/2018).

Diakuinya, biasanya momen bulan Juni itu waktu libur anak sekolah sehingga orang tentu membutuhkan dana dengan mengambil kredit di bank.

Selain realisasi kredit, dana pihak ketiga (DPK) berupa tabungan dan deposito serta aset juga tak tercapai pada semester satu tahun 2018.

Realisasi DPK, kata Arif, hanya tercapai Rp 412 miliar atau 91 persen dari target Rp 412 miliar. Sedangkan aset tercapai Rp 1,1 triliun atau 91 persen dari target Rp 1,2 triliun.

“Dari parameter utama yakni aset, kredit dan simpanan tak tercapai, tapi ini bukan faktor kinerja BPR Irsen menurun tapi penyebab yang saya sudah sebutkan itu. Kami optimis dapat tercapai di semester dua tahun 2018,“ imbuhnya.

Untuk mencapai target pada semester dua tahun ini, pihaknya akan mempercepat pembukaan kantor cabang dan menambah sumber daya manusia berkualitas.

“Pekan ketiga kami akan lakukan training untuk tenaga marketing agar bekerja lebih baik lagi,“ pungkasnya. (nan/dm)

LEAVE A REPLY