JAYAPURA (PT) – Natalia Desi Mramra, seorang gadis berusia 19 tahun asal Papua, satu dari tujuh peserta yang lulus tes di Polda DIY dan berhak mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) Polri di Ciputat, Jakarta Selatan.

Ternyata tak mudah bagi Desi sapaan akrap gadis asal Papua ini untuk dapat meraih cita citanya menjadi polisi wanita

Apalagi seleksi yang dia ikuti bukan di tanah kelahirannya, melainkan di Kota Yogyakarta.

Walau demikian tak menyusutkan nyali gadis kelahiran Kota Jayapura tersebut untuk tetap mengikuti seleksi penerimaan siswa Polri di kota pelajar tersebut.

Bahkan Desi berhasil menepis semua keraguan orang yang menganggap kemampuannya dengan menjadi lulusan terbaik di kelas jasmani seleksi Polwan di Polda DIY.

Natalia berasal dari Suku Nafri di Kota Jayapura. Dia lahir 28 Desember 1999 dan merupakan anak ke-4 dari 7 bersaudara.

Ayahnya merupakan pensiunan PNS di Dinas Pemakaman Pemkot Jayapura, sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa.

Setelah lulus SMP di Jayapura tahun 2014, Natalia memberanikan diri melanjutkan studi nya di Kota Yogyakarta, setelah susah payah membujuk orang tuanya akhirnya Natalia diberi ijin untuk belajar biola di Kota Yogyakarta.

Lulus SMM Yogyakarta tahun 2017 Natalia langsung melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia di Kota pelajar tersebut hingga semester 3.

Kemudian Natalia menerima informasi dari pihak kampus bahwa Polri sedang melaksanakan rekruitmen khusus dari sekolah musik.

Memahami bahwa beban orangtua dan kakaknya semakin berat karena saudaranya banyak dan kondisi orang tua yang sudah tidak bekerja.

Natalia akhirnya memilih untuk mencoba peruntungannya dengan mendaftar menjadi polisi wanita untuk meringankan beban orang tua.

“Saya membuktikan bahwa masuk polisi benar-benar gratis. Saya hanya mengeluarkan biaya untuk makan dan transportasi, lainnya tidak ada,” tutur Natalia.

Natalia menambahkan bila seluruh tahapan seleksi dilaksanakan secara clear dan clean, hasil ujian langsung diumumkan saat itu juga, ada nilainya, transparan tak ada yang ditutupi.

Perjuangan Natalia pun mendapatkan apresiasi dari Asisten SDM Kapolri, Irjen Arief Sulistyanto.

“Natalia, putri asli Papua yang mampu bersaing dan berhasil lolos tes Polwan di Polda DIY. Terutama remaja asli Papua membuktikan mereka mampu bersaing,” ungkap Irjen Arief.

Kisah Natalia ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa taka da yang tak mungkin bila kita tetap mau berusaha, karena katakutan itulah yang akan membuat kita gagal. (jul)

LEAVE A REPLY