JAYAPURA (PT) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura mengalami penurunan debit air secara drastis hingga mencapai 50 persen dari kapasitas eksisting.

Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis sutisna, SE, MM mengatakan PDAM Jayapura memiliki kapasitas produksi sekitar 895 Liter/detik.

“Sudah cukup sebenarnya, memenuhi jumlah pelangan di Kota Jayapura sebanyak 32.800 pelangan, namun untuk wilayah Abepura, mendapatkan intake atau suplay air dari Kamwolker hanya 65 liter/detik, sedangkan, untuk di intake Entrop hanya 20 liter/detik,“ kata Entis Sutisna, Jumat (14/9).

Dijelaskan, untuk Intake di Kampwolker saat ini terjadi penurunan debit air dari eksisting yang ada. Penurunan ini memang berpengaruh terhadap volume air yang dipasok kepada pelanggan. Untuk Kamwolker, debit awal yang dipakai, 130 liter/detik tetapi sekarang tinggal 60 liter/detik.

Hal itulah, lanjutnya, yang menyebabkan harus ada pengiliran serta kesulitan dalam pelayanan di masyarakat dan menyebabkan ada beberapa wilayah yang terdampak dari penurunan debit air ini seperti di Kamwolker.

“Wilayah Abepura ini luas, mencakup Kotaraja, di sekitar Abepantai, Tanah Hitam. Jadi cukup luas dan sehingga berdampak,” ungkapnya.

Entis Sutisna menambahkan, ada beberapa wilayah juga yang kritis seperti di Entrop hingga mengalami penurunan debit air.

“Intake Entrop ini betul-betul sangat memprihatinkan, awalnya 90 liter/detik, sekarang sisa 30 liter/detik, bahkan bisa sampai 10 liter/eetik,“ ungkpanya.

Dampaknya dari menurunnya debit air untuk wilayah Jaya Asri, Pasar Entrop dan Hamadi, pasokan air terganggu.

“Otamatis petugas PDAM harus mengatur dari tiga pipa yang terdapat di intake Entrop pada sore supaya terdistribusikan,”katanya.

Untuk di Jaya Asri, yang tadinya 24 jam terlayani, namun kini hanya menerima pada jam 4 sore sampai 8 pagi.

“Penyebabnya ada kerusakan di area hutan, juga khusus Entrop ini, untuk di sumber air di Entrop bukan dari pihak PDAM saja namun ada pihak lain yang memanfaatkan di atasnya,“ ungkapnya.

Untuk itu, ia berharap ini perlu ada sinergi antara PDAM, pihak adat dan perusahaan lain, untuk sama-sama mengelola terhadap kawasan sumber air ini untuk kepentingan masyarakat bersama.

PDAM juga berupaya melakukan pembersihan setiap rutin di intake air Entrop dan dibantu dari jalur Kojabu (dari pipa besar) untuk menghindari kiris air di wilayah Hamadi. (ai/rm)

LEAVE A REPLY