JAYAPURA (PT) – Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Tanah Papua ke 70, di hadiri Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifudin yang digelar di Auditorium Uncen Jayapura, Minggu (30/9).

Pada perayaan peringatan HUT GPDI diawali dengan ibadah syukur Yubileum, yang dihadiri Ketua Umum GPdI, perwakilan Majelis Daerah GPdI dari 34 provinsi di Indonesia, 67 ketua wilayah, 5.000 pendeta dan warga GPdI dari 529 gereja.

Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Papua, Simeon Itlay menilai bahwa perayaan Yubelium GPdI di Tanah Papua, merupakan sejarah.

“Tak terasa memasuki usi 70 tahun merupakan rentang waktu yang cukup panjang, diusia yang matang dan dewasa ini GPDI diharapkan memiliki kematangan di bidang kerohanian dan mengucap syukur atas berkat Tuhan selama ini,” kata Simeon Itlay.

Menurutnya, umat harus bersyukur karena selama ini GPDI telah melaksanakan misi pelayanan Kristus dalam memuliakan nama Tuhan dan meluaskan kerajaan Allah di muka bumi ini.

Ketua Umum GPdI, Pdt Jhon Weol mengatakan, jika GPdI telah melalui lingkaran kedua dalam kehadirannya di Indonesia.
“Pada bulan Maret 1921 para misioner 97 tahun yang lalu datang dari Amerika, kini GPDI telah ada di Amerika pada zaman itu dan kini pendetanya adalah orang Indonesia,” ungkap Jhon.

Bahkan, kini GPDI mulai tersebar di dunia, bukan hanya Amerika, namun juga negara lain seperti Korea, Jepang, Hongkong, Taiwan, Singapura, Malaysia dan negara lainnya.

“GPDI merupakan suatu wadah gerejawi yang menampung semua orang dari berbagai suku dan bahasa, GPDI tidak hanya terpusat pada satu suku, namun untuk semua umat,” imbuhnya.

Jhon Weol mengungkapkan, GPdI sejak 70 tahun yang lalu di mulai dari satu keluarga saja di Papua, namun kini sudah memiliki 500 lebih gereja dengan jumlah umat mencapai ribuan orang.

“Harapannya di hari bahagia ini umat di GPDI terpanggil dan terus melayani Tuhan, kembangkan pelayanan dan terus berpedoman pada firman Allah sebagai warga gereja, serta jadikan firmannya sebagai pedoman hidup dalam berinteraksi di tengah masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin dihadapan ribuan warga GPdI mengapresiasi sebesar-besarnya atas kontribusi dan sumbangsi GPdI selama ini.

“Apresiasi dan terima kasih saya sampaikan, karena kita tahu bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang dikenal oleh dunia sebagai bangsa yang riligius atau bangsa yang tidak bisa memisahkan diri dari nilai-nilai agama,” ucapnya.

Menurutnya, tahun ini merupakan tahun dimana berbagai macam aspirasi politik itu dikontekstasikan di depan publik secara terbuka. Maka hal ini akan berpeluang terbuka potensi agama digunakan untuk kepentingam politik praktis.

“Oleh karena itu saya mengajak semua untuk kita tetap menjaga keutuhan toleransi keberagaman agama kita, agar tidak gampang diperalat, dimanipulasi, dieksploitasi untuk kepentingan sesaat atau golongan tertentu, yang berakibat antar sesama kita,” imbuhnya. (ara/rm)

LEAVE A REPLY