JAKARTA (PT) – Guna meningkatkan hasil pendapatan dan kerjasama yang baik, serta pengembangan dan perluasan bisnisnya, pihak PT Irian Bhakti Mandiri (PT. IBM) Holding Company selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Papua resmi bekerjasama dengan PT Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) yang juga dikenal sebagai BUMN yang bergerak dibidang percetakan uang.

Kerjasama itu, diwujudkan melalui penandatangan nota kesepahaman oleh Direktur Utama PT IBM Holding Company, Julian Yumin Wonda dan Dirut Perum Peruri, Dwina Setiani Wijaya, disaksikan langsung Asisten II Setda Papua, Noak Kapisa, Kepala Biro Perekonomian, Rika Monim, Komisaris PT IBM, Yohanes Saraun, Direktur Keuangan PT IBM, Roni Melo, Ir. Desty Pongsikabe Plt Dirut PT Percetakan Rakyat Papua serta sejumlah direktur anak perusahaan Peruri dan sejumlah undangan lainnya, di Bandung, Jumat (29/9).

Dirut Perum Peruri, Dwina Setiani Wijaya dalam sambutannya mengatakan, pihaknya sangat antusias dengan kesepakatan untuk bekerjasama dengan PT IBM. Ia optimistis kerjasama yang dibangun itu akan berjalan baik dan mendapatkan hasil yang sama-sama menguntungkan kedua pihak.

“Harapannya kerjasama ini menjadi suatu pintu yang baik dan langkah awal kerjasama antara Peruri dan IBM serta merupakan langkah mendukung upaya pemerintah membangun wilayah Indonesia bagian timur dan tentunya kordinasi baik dalam menjalin hubungan BUMN dan BUMD,” katanya.

Dwina mengatakan, Perum Peruri mempunyai beberapa anak cabang yang bergerak dalam bidang percetakan, digital security, pabrik kertas Padalarang dan pembuatan tinta.

“Jadi tentunya melalui nota kesepahaman ini, merupakan star awal baik untuk kerjasama saling menguntungkan bidang cetak dan digital security. Langkah awal ini kita harapkan akan ditingkatkan lebih intens lagi,“ imbuhnya.

Dirut PT. IBM Holding Company, J Yumin Wonda mengapresiasi terjadinya kerjasama itu. Bahkan, ia menilai ini suatu sejarah baru bagi BUMD di Papua yang bekerjasama dengan Perum Peruri.

“Ini adalah sejarah baru bagi pemerintah, BUMD dan masyarakat Papua umumnya, hari ini kita mulai babak baru bekerjasam dengan Peruri,” ujarnya.

Yumin memaparkan bagaimana kondisi salah satu anak Perusahaan IBM, yakni PT Percetakan Rakyat Papua, yang aset dan mesinnya boleh dikatakan terbaik di Indonesia. Hanya saja belum dioperasikan dan dimanfaatkan secara maksimal.

Untuk itu, ia berharap kerjasama dengan Peruri menjadi salah satu solusi untuk menghidupkan kembali dan mendapat hasil yang maksimal dari PT PRP.

“PT IBM Holding Company sendiri punya beberapa anak perusahaan. Salah satunya yang menangani percetakan. Aset dan mesin kami yang terbaik di Indonesia. Memang ada sedikit persoalan yang membuat operasionalnya belum maksimal. Kerjasama ini kita harap menjadi tonggak untuk saling membantu dan berbagi ilmu untuk maksimalnya Percetakan Rakyat Papua,” paparnya.

Ditambahkan, berbagi upaya yang dilakukan oleh PT IBM Holding Company sebagai BUMD milik pemprov Papua, utamanya adalah demi mewujudkan visi misi Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wagub Klemen Tinal, yakni Papua Bangkit, Mandiri, Sejahtera yang Berkeadilan.

Apalagi, Papua adalah provinsi dengan kekhususan Otonomi Khusus, sehingga wajib sebagai anak Papua, bagaimana menjalankan visi misi itu untuk ubah paradigma Papua bangkit dari semua ketertinggalan dan keterbelakangan.

“Harapannya kita saling membantu, dimana kekurangan kami. Selain itu memungkinkan kerjasama transfer teknologi, peningkatan SDM dan lainnya. Bukan hanya tandatangan ini, tapi kita akan kordinasi terus untuk bangkitkan perusahaan daerah di Papua yang belum maksimal,“ imbuhnya.

Usai penandatangan dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dari Dirut Peruri Dwina Setiani kepada Yumin Wonda dan Dewan pengawas Peruri, Soeroso kepada Asisten II Setda Papua Noak Kapisa, serta dilanjutkan dengan foto bersama.

Usai Penandatanganan Nota Kesepahaman Peruri – PT Irian Bhakti Mandiri (IBM) Holding Company, rombongan dari Papua mendapat kehormatan dengan mengunjungi dan melihat langsung pembuatan dan percetakan yang negara di Perum Peruri.

Menjadi salah satu objek vital nasional, lokasi pabrik Perum Peruri yang berlokasi di Karawang Jawa Barat memang diawasi keamanan yang sangat baik.

Rombongan harus melewati sejumlah pemeriksaan dan memenuhi sejumlah persyaratan, sebelum akhirnya bisa masuk dan melihat langsung bagaimana proses pembuatan uang kertas dan uang logam resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Diantaranya, tak boleh membawa barang apapun, mulai dari tas, ponsel hingga uang yang ada di saku harus dititipkan dalam loker.

Gedung pabrik pembuatan uang kertas dan uang logam milik Peruri dibuat terpisah dengan jarak yang relatif jauh. Kompleks Peruri sendiri berdiri diatas lahan seluas kurang lebih 200 hektare.

“Kunjungan ini menjadi sebuah kehormatan bagi kami. Bisa masuk sekaligus melihat bagaimana pembuatan uang yang selama ini kita pakai. Selama ini kan kita hanya pakai uang, tapi tak pernah tahu lokasi pembuatannya. Ini hari bersejarah bagi kami. Sesungguhnya Pak gubernur sendiri yang berniat datang, hanya saja ada agenda lain yang membuat saya mewakili beliau. Pak Gubernur menitipkan salam dan prestasinya serta berharap suatu saat akan datang sendiri melihat perum Peruri,” kata Asisten II Setda Papua, Noak Kapisa, kepada kepala produksi uang kertas Perum Peruri, Martha, yang menerima dan membawa rombongan melihat langsung operasional di Peruri. (ist/rm)

LEAVE A REPLY