JAYAPURA (PT) – Dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap implementasi penggunaan absensi sidik jari di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua, ternyata masih banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) nakal melakukan sidik jari hingga lima kali.

Hal ini diungkapkan Kepala dinas Kominfo, Kansiana Salle, SH pada Sosialisasi dan Monitoring Aplikasi Presensi dan TPP di lingkungan Pemprov Papua, Senin (12/11).

Menurutnya, dari evaluasi bulan kemarin, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada ASN yang melakukan sidik jari hingga lima kali untuk teman-temannya.

“Kami sangat berharap untuk kejujuran diri sendiri. Jika kalian membantu teman karena tidak masuk kantor, maka pendapatan e-TPP bisa besar dan nantinya akan menimbulkan kericuhan. Untuk itu, kami harap ASN bisa jujur dan Kepala dinasnya bisa mengawasi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Papua terus berupaya melakukan sosialiasi dan elvaluasi terkait absensi dan tambahan penghasilan pegawai (e-TPP), yang mana saat ini Pemprov Papua sedang membenahi tata kelola pemerintahan baik dari perencanaan, penganggaran, evaluasi penganggaran dan berbagai hal lainnya satu hal yang dianggap penting juga oleh KPK yaitu bagimana kesejahteraan pegawai bisa terjamin.

Lebih lanjut, tim rencana aksi akan terus mengembangkan aplikasi e-Government mulai dari e-Planning, e-Budgeting dan perijinan samsat serta pengaduan.

Karena salah satu kriteria dari pada e-TPP dan e-Absensi kehadiran dan masuk kantor maupun keluar kantornya para ASN di lingkungan pemerintahan yang tepat waktu, serta mampu mengisi aktifitas sesuai bidang masing-masing dengan baik.

“Sejak diresmikannya e-TPP pada 30 Juli lalu akan diintegrasikan dengan e-Absensi. Diharapkan nanti ke depan, jika sudah ada evaluasi anjab bagi pemerintah provinsi, otomatis perhitungannya akan berbeda,” jelasnya.

Untuk itu, Kansiana berharap dengan sosialisasi diharapkan dapat membawa perubahan di Provinsi Papua dan mempunyai komitmen serta siap mengimplementasikan dan meminimalisir tindakan korupsi.

“Inilah yang harus kita sama-sama melakukan perubahan yang positif, sehingga TPP yang diberikan bisa meningkatkan kinerja pegawai,” pungkasnya.(ing/rm)

LEAVE A REPLY