JAYAPURA (PT) – Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) sejak awal tahun 2018 telah menurunkan bunga kredit pegawai dari 11,40 persen menjadi 6,3-7,75 persen per tahun. Bunga kredit itu, disesuaikan dengan jangka waktu pinjaman.

Pemimpin Divisi UMK dan Konsumer Bank Papua, Kusyanto mengatakan, selama ini bunga kredit pegawai tak pernah dievaluasi sehingga dinilai terlalu tinggi, imbasnya sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) otonom menjadi debitur di bank lain.

“Setelah kami turunkan bunga kredit, para pegawai memilih mengambil kredit di Bank Papua karena lebih mudah, gaji mereka juga di Bank Papua,“ ujar Kusyanto, Senin (12/11).

Per 11 November 2018, lanjut Kusyanto, kredit pegawai yang telah tersalur mencapai Rp 1,2 triliun dan menjelang akhir tahun Bank Papua memberi kemudahan bagi pegawai negeri untuk mengambil kredit.

Kemudahan itu yakni bebas biaya administrasi dan bebas biaya provisi.

Kredit pegawai itu, diprioritaskan untuk ASN Otonom di Papua, tetapi selanjutnya pegawai swasta atau non ASN juga bisa mengambil kredit di Bank Papua.

“Sebelumnya saya ke kantor cabang di Sorong, antusias pegawai negeri di wilayah itu cukup tinggi untuk mengambil kredit, namun tak hanya sekedar mengantri, pelayanan terbaik juga kami berikan seperti menyuguhkan kopi asli Papua bagi nasabah yang belum terlayani oleh pegawai kami,“ imbuh Kusyanto.

Hingga akhir tahun 2018, Bank Papua menargetkan penyaluran kredit pegawai sebesar Rp 978 miliar, namun telah over target, sebab per 11 November 2018 telah mencapai Rp 1,2 triliun.

“Namanya kredit, meski over tetap harus tersalur agar aset perusahaan naik,“ imbuhnya. (ria/rm)

LEAVE A REPLY