JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tampaknya berupaya untuk mencegah dan menangkal masuknya wabah penyakit Polio dari negara tetangga, Papua New Guinea (PNG).

Apalagi, saat ini, wabah penyakit Polio di PNG itu, sudah menyerang 9 provinsi, termasuk yang berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten di Provinsi Papua.

Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengatakan jika Pemprov Papua bersama Kementerian Kesehatan berdasarkan rekomendasi dari Komite Ahli Imunisasi Indonesia telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah masuknya wabah Polio dari PNG masuk ke Papua.

“Kementerian Kesehatan menaruh harapan agar insan kesehatan di Provinsi Papua bisa melaksanakan imunisasi polio bersamaan dengan imunisasi campak dan rubella yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia,” tegas Gubernur Enembe dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Noak Kapisa pada Simulasi Cegah Tangkal Wabah Polio dari PNG ke Indonesia di Jayapura, Rabu (28/11).

Apalagi, kata Gubernur Enembe, sampai saat ini sudah ada 25 kasus Polio di PNG dan sudah ada 9 provinsi yang terdampak diantaranya Provinsi Eng, Morobe, Madang, Eastern Highland, Wertern Higland, Jiwaka, NCD, EHP dan Eas Sepik.

Kasus Polio yang paling tua terkena pada anak umur 17 tahun, provinsi yang paling timur terkendala adalah East Sepik yang berbatasan dengan Provinsi West Sepik yang berbatasan dengan Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom dan Pegunungan Bintang.

Gubernur Enembe mengapresiasi kepada WHO Indonesia yang telah memfasilitasi Pemprov Papua dan Kementerian Kesehatan untuk bertemu dengan delegasi PNG di Port Moresby pada September 2018 lalu untuk membahas masalah wabah Polio di kedua negara.

Sementara untuk melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit itu, pemerintah pusat telah memberikan dana dekonsentrasi tahun 2019 sebesar Rp 45 miliar kepada Dinas Kesehatan untuk membiayai kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit di kabupaten/kota terutama untuk petugas puskesmas dan kader kesehatan.

“Saya menugaskan Kepala Dinas Kesehatan agar sukses dalam penyerapan dana, sukses dalam pencapaian target kinerja dan sukses dalam pertanggungjawaban dana,” ujarnya.

Sementara itu, terkait imunisasi Campak, Rubella dan Polio di Papua, Gubernur Enembe menyebut jika 15 kabupaten di Provinsi Papua belum mencapai target cakupan Imunisasi Rubella dan Polio, namun demikian sampai saat ini imunisasi Campak Rubella dan Polio masih berlangsung hingga 30 Desember 2018.

Namun, imbuh Gubernur Enembe, cakupan imunisasi Campak Rubella dan Polio di Kota Jayapura, Keerom, Boven Digoel dan kabupaten Merauke sudah melewati target 95 persen, sementara untuk kabupaten Pegunungan Bintang belum mencapai target, tetapi seluruh puskemas sudah melaksanakan imunisasi. (ing/rm)

LEAVE A REPLY