JAYAPURA (PT) – Dua keluarga mantan anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Mathias Wenda memilih untuk turun dari hutan dan menyatakan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bahkan, kembalinya kedua orang mantan anak buah Mathias Wenda ini juga bersama istri dan anak-anak mereka.

Tak hanya bergabung ke NKRI, keduanya juga menyerahkan satu pujuk senjata laras panjang jenis M016 beserta tujuh butir amunisi kepada Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar di Pos Pamtas Skouw – Wutung, Satgas Pamtas Yonif 328/DR, Jumat (25/1).

Keduanya merasa bahwa janji-janjinya tidak dipenuhi oleh pimpinan KKSB terkait kemerdekaan, kesejahteraan, lapangan kerja, kesempatan sekolah/pendidikan anak dan kebutuhan sosial lainnya secara normal.

Sehingga membuat bersilang pendapat dengan Mathias Wenda dan memutuskan kembali ke pangkuan NKRI.

Menurutnya, keberhasilan ini, bukan saja TNI yang berperan, tetapi semua pihak baik kepolisian, PLBN dan Pemerintah Kota Jayapura, sehingga harus didukung penuh.

Sementara itu, mantan anak buah pentolan KKSB Mathias Wenda mengaku jika apa yang dijanjikan pimpinannya itu, tidak ia dapatkan.

“Kami berjuang, tetapi tidak ada hasil dan kami kesulitan, tinggal di hutan tanpa mendapatkan kesejahteraan yang dijanji-janjikan, sehingga kami berfikir kembali ke Indonesia dan membangun Indonesia,” katanya.

Bahkan, jika perjuangannya selama ini, ternyata hanya janji-janji palsu yang selalu disampaikan Mathias Wenda selama ini.

Bahkan, sebenarnya semuanya sudah ada di Papua sebagai bagian dari NKRI.

“Jadi buat apa kami tinggal di hutan terus, hidup menderita dengan mimpi-mimpi yang tidak mungkin terwujud,” tandasnya.

Diakui, masih banyak teman-temannya yang ikut bersamanya untuk kembali ke pangkuan NKRI, namun mereka masih merasa takut.

Sementara itu, Danrem 172/PWY Kolonel Inf. Jonathan Binsar Sianipar menjelaskan dari kedua keluarga mantan anak buah Mathias Wenda ini, salah satunya memiliki jabatan tinggi, langsung dibawah Mathias Wenda dan sempat ikut melakukan aksi penyerangan dan penyanderaan warga di wilayah RI-PNG pada tahun 2014.

“Yang terpenting, mereka mau kembali kepangkuan NKRI dan membangun Indonesia,” kata Danrem Sianipar.

Danrem Sianipar berharap dengan kembalinya dua keluarga mantan anggota KKSB ini dapat menjadi contoh untuk yang lain agar dapat kembali bergabung ke pangkuan NKRI dan bersama-bersama membangun Papua.

Ditempat yang sama, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir H Rustam Saru, MM menyampaikan jika pemerintah Kota Jayapura telah berkomitmen untuk bekerjasama memberikan pembinaan dan menyiapkan lapangan kerja agar mereka dapat menghidupi keluarganya.

Danrem Sianipiar menambahkan, jika pihaknya akan membantu mengembalikan hak sipilnya, namun tidak secara langsung, hal ini membutuhkan proses.

“Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan dari pihak yang terlibat dalam memberikan pembinaan kepada mereka,” ujarnya.

Menurutnya, melalui pendekatan “Cinta Kasih”, bagaimana pihaknya memberikan pelayanan ke masyarakat sehingga semua persoalan bisa diselesaikan dengan metode cinta kasih, dan kepercayaan masyarakat kepada TNI khususnya dan NKRI secara umum, sehingga semakin muncul kesadaran bahwa Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI.

“Terpenting mereka mau kembali, membangun komitmen untuk membangun Indonesia. Selama ini mereka mau kembali, tapi tidak ada yang fasilitasi,” imbuh Danrem Sianipar didampingi Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru, Kepala PLBN Yan Numbery, Dansatgas Yonif PR 328/DGH Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari. (jul/rm)

LEAVE A REPLY