SENTANI (PT) – Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH didampingi Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen, S.IP, M.KP, M.Si, Ketua DPRP, DR. Yunus Wonda, SH, MH, Asisten Bidang Pemerintahan, Doren Wakerwa, SH, Asisten Bidang Perekonomian, Noak Kapisa, Asisten Bidang Umum, Eli Auri, SE, MM, Kadisorda, Daud Ngabalin, Sekum KONI, Kenius Kogoya mengunjungi Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (5/3) malam.

Dalam kunjungan ini, Gubernur Lukas Enembe meninjau persiapan lagu-lagu yang akan ditampilkan dalam pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020.

“Malam ini Pak Gubernur meninjau lokasi Stadion Papua Bangkit. Gubernur cek terkait lagu-lagu yang terakomodir dari tujuh wilayah adat di Papua. Dan, bapak Gubernur menyampaikan lagu pertama dari Indonesia Raya, terus lagu Tanah Papua kemudian diikuti Mars Olaharga dari KONI dan selanjutnya lagu-lagu yang dihimpun dari tujuh wilayah adat di Tanah Papua,” kata Sekda Hery Dosinaen.

Dalam kunjungan ini, Gubernur Enembe ingin mensinkronkan antara lagu-lagu yang akan ditampilkan dalam pembukana acara PON XX itu, dengan pencahayaan atau lighting.

“Jadi, malam ini bagaimana mensinkronkan antara lagu dengan lighting atau lampu. Karena, semua ini merupakan satu kesatuan yang utuh. Lagu ini didengarkan saat acara pembukaan PON XX tahun 2020,” jelas Sekda Hery Dosinaen.

Yang jelas, lanjut Sekda Hery Dosinaen, Gubernur Enembe juga menginginkan ada lagu yang diambil dari 34 provinsi di Indonesia dan saat pembagian hadiah atau tropi atau medali kepada atlet bisa dikumandangkan lagu dari 34 provinsi.

Terkait kondisi lapangan Stadion Papua Bangkit, Sekda Hery Dosinaen mengakui sudah sangat akomodatif.

“Saya kira apa yang disampaikan dalam kunjungan bapak Presiden Jokowi kemarin bahwa Stadion Papua Bangkit ini, nomor dua termegah setelah Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Dan ini sangat luar biasa. Ini lah Papua,” tandasnya.

Yang membanggakan lagi, kata Sekda Hery Dosinaen, dana yang digunakan untuk membangun Stadion Papua Bangkit ini, bersumber dari APBD Provinsi Papua murni.

“Jadi, bukan dari dana APBN. Tapi, APBD Provinsi Papua,” katanya.

Ditambahkan, hal ini adalah langkah yang diambil bagaimana PON XX tahun 2020 bisa sukses untuk mengangkat harkat dan martabat rakyat yang ada di Tanah Papua. (rm)

LEAVE A REPLY