JAYAPURA (PT) – Menjelang hari besar keagamaan, terutama memasuki bulan puasa Ramadhan atau mendeksaki Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran dalam waktu dekat ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jayapura akan melakukan sidak untuk intensifikasi pengawasan pangan.

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Jayapura, Drs. Hanetje Gustav Kakerissa, Apt mengatakan, tujuan melakukan pengawasan pangan supaya dapat melindungi masyarakat dari makanan yang tidak aman.

“Nah, di bulan ini kan kebutuhan makanan meningkat, olahan dan siap saji. Jadi ini menjadi kewajiban Balai POM untuk melakukan intenfikasi pengawasan pangan,” katanya.

Kegiatan ini akan dilakukan beberapa tahap, yaitu pengawasan terhadap pangan olahan seperti yang dijual di toko, kios, supermarket, selanjut pengawasan pangan takjil dan pengawasan ke pasar.

“Pengawasan pangan olahan itu, biasa kita lihat pada kadaluarsanya, ijin edar dan kemungkinan rusak atau tercemar. Pengawasan pangan siap saji, takjil ini kita lakukan on the spot di lapangan kita pergi ke Ampera, Hamadi, ke pusat-pusat takjil kita lakukan sampling di tempat langsung, lakukan penyuluhan dan investigasi untuk uji lab,” paparnya.

Ia menjelaskan, jika ada ditemukan barang kadaluarsa atau pangan yang tidak aman, maka dilakukan berdasarkan SOP untuk penindakan.

“Jika baru 1 kali, kita bina, tapi jika mereka ulangi, kita peringatan keras dan diminta buat surat pernyataan ini pada pangan olahan toko. Jika penjual takjil kita bina mereka. Umumnya mereka tidak tahu bahan itu bahaya atau tidak,” ujarnya.

Kakerisa menambahkan ada dua yang diperhatikan yaitu bahan-bahan yang digunakan dan kebersihan makanan, baik saat dijual maupun dalam proses pembuatan. (ai/rm)

LEAVE A REPLY