JAYAPURA (PT) – Jelang pemusatan latihan atau traiing center (TC) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020, KONI Provinsi Papua segera merealisasikan pembelian peralatan yang diperlukan para atlet.

Penegasan itu disampaikan Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya di Jayapura, Selasa, (28/5).

Kenius mengatakan, pengadaan peralatan akan dilakukan secapat mungkin, sekarang sedang dilakukan verifikasi serta meneliti ulang peralatan latihan yang diusulkan oleh masing-masing cabang olahraga (cabor).

“Teman-teman di KONI sedang verifikasi, kita mau pelaratan yang dibelanja sesuai dengan yang diusulkan oleh cabang olahraga,” katanya.

Kenius menyatakan, sambil menunggu datangnya peralatan itu, cabang olahraga tetap berlatih dengan peralatan latihan yang ada.

“Jadi, cabor tetap melakukan latihan sambil menunggu peralatan yang kita belanja nanti,” kata Kenius.

Ditambahkan, KONI juga sudah pernah belanja peralatan untuk persiapan PON 2016 lalu, tetapi peralatan tersebut tidak sesuai dengan yang diusulkan oleh masing-masing cabor, sehingga ada yang tidak terpakai, seperti perahu naga untuk cabor dayung, itu tidak bisa digunakan.

“Yang jelas peralatan yang kita belanja ada di dalam dan luar negeri, jadi, cabor juga harus bersabar dan latihan gunakan peralatan yang ada dulu,” jelasnya.

Kenius menambahkan, belanja peralatan ini pun KONI harus mengikuti prosedur yang berlaku, tidak bisa asal beli. “kita sedang menyiapkan dokumen-dokumennya, kalau sudah siap kita akan segera melakukan pengadaan peralatan secepatnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Harian POSSI Papua, Iman Djuniawal yang dikonfirmasi mengakui jika, cabor Selam sudah masukan kebutuhan peralatan yang dibutuhkan oleh para atlet.

“Kita sudah ajukan kebutuhan peralatan latihan kepada KONI Papua, harapan kita bersama peralatan itu sesuai dengan kita harapkan bersama, dan harus secepatnya, karena waktu persiapan kita untuk Pra PON tinggal beberapa bulan saja,” katanya.

Selain itu, katanya, jika pelatan terlambat pengadaan maka tidak mungkin dipakai di Pra PON, karena atlet butuh waktu untuk beradaptasi dengan alat juga.

“Harapan kita tidak ada kendala dalam pengadaan peralatan latihan, sementara atlet Selam Papua tetap latihan dengan peralataan yang lama peninggalan PON sebelumnya,” imbuhnya. (lam/rm)

LEAVE A REPLY