JAYAPURA (PT) – Sebanyak 20 atlet dan official yang akan berlaga pada perhelatan Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX Tahun 2019 berlangsung di Jakarta pada awal November 2019, dengan mempertandingkan 6 cabang olahraga secara resmi dilepas oleh Ketua Umum National Paralympic Nasional (NPC) Papua, H. Jaya Kusuma, di salah satu hotel di Jayapura, Sabtu, (5/10).
“Jadi, yang sudah berangkat kita dahulukan itu cabang olahraga renang dan atletik. Itu ada 16 atlet dan mereka kita berangkatkan lebih dulu untuk lebih focus dalam menjalani latihan terpusat, atletik di Bekasi, Stadion Wibawa Mukti dan renang di Kelapa Gading, Jakarta, dimana kedua tempat ini digunakan Asean Paragames tahun lalu,” kata Jaya Kusuma kepada wartawan.
Dikatakan, keberangkatan atlet lebih awal menuju ibukota negara karena minimnya tempat berlatih yang tidak memadai dan standart di Papua.
Selain itu, situasi keamanan Papua juga menjadi faktor utama, sehingga NPC Papua mengambil inisiatif untuk memberangkatkan para atletnya.
“Keamanan di Papua dan juga tempat berlatih mereka kurang memadai, sehingga ditakutkan tidak focus berlatih. Jadi, kita kirim mereka sebelum event Peparpenas ini,” katanya.
Jaya Kusuma yang juga menjabat Kadistrik Jayapura Selatan ini menambahkan, untuk Cabang Olahraga Bociah, Catur, Tenis Meja Kursi Roda, dan Bulu Tangkis tidak menggunakan venue yang terlalu besar jadi tetap jalani TC di Papua.
Lanjutnya, selain Peparpenas, ada event disabilitas yakni Kejuaraan Nasional di Solo Jawa Tengah, yang mana ini juga akan menjadi test event bagi mereka, jika berpotensi meraih medali.
Apalagi, pihaknya juga telah mengirimkan 10 atlet senior untuk berlaga.
“Kalau mereka berpotensi raih medali bisa atlet Peparpenas kita ikutkan, tergantung penilaian dari para pelatih. Namun disini kita Papua tetap focus pada event pelajar, sebab kita optimis meraih medali disana, sehingga diharapkan 6 cabor ini bisa berlatih dengan serius untuk mempertahankan peringkat 5 se Indonesia waktu di Solo, bila perlu kita harus lebih dari prestasi sebelumnya,” harapnya.
Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua, Tery Wanena menambahkan, sisa waktu pelaksanaan Peparpenas, penyesuaian venue harus dilakukan secepatnya agar para atlet bisa lebih focus berlatih meraih prestasi gemilang.
“Nanti cabor lainnya menyusul di awal November seperti Catur, Bulu Tangkis, Bociah dan Tenis Meja Kursi Roda. Mereka sudah laksanakan TC 3 bulan lebih, sisa waktu singkat ini mereka perlu penyesuaian venue maupun peralatan bertanding, biar mereka lebih konsen dan focus berlatih,” jelasnya.
Diharapkan para atlet yang turun di Peparpenas 2019, bisa meningkatkan prestasi sebelumnya minimal target 3 besar Se-Indonesia.
“Dengan sisa waktu 4 minggu itu kita berangkatkan cabor renang dan atletik karena di sini juga minim tempat latihan maupun dua cabor ini andalan kita Papua raih medali sebanyak-banyaknya, karena peluang raih emas di cabor ini, apalagi tiap event disabillitas mereka selalu ikut dan punya potensi sekali,” imbuhnya. (lam/sri)