JAYAPURA (PT) – Yansen Minim secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) periode 2019-2022 dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) Cabang Olahraga PODSI di Jayapura, Jumat, (4/10).

Ketua KONI Papua yang diwakilkan Ketua Bidang Organisasi, Dance Nere, kepada sejumlah awak media menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Musyawarah tersebut.

Ia juga berpesan agar ketua terpilih segera menyusun kepengurusan dan merumuskan program kerja terbaik untuk kemajuan cabor PODSI tersebut.

“Kita berharap setelah musda pemilihan, langkah selanjutnya teman-teman PODSI dengan semangat dan visi misi pak ketua terpilih untuk bisa jalan normal untuk prestasi kita selanjutnya karena itu sangat penting, kalau keabsahan tidak dilakukan bisa menggangu atlet yang sedang TC terpusat,” ujarnya.

Dance juga mewarning cabang-cabang olahraga yang belum melakukan musda pemilihan ketua pengprov baru untuk segera dilakukan hingga batas waktu desember 2019 ini.

Sebab jika tidak KONI Papua akan mengintervensi cabor tersebut, dan tidak mengganggu atlet untuk melakukan TC meraih prestasi gemilang di PON 2020 nantinya.

“Ada beberapa cabor seperti tinju, paralayang, catur dan 2 cabor lain harus segera laksanakan agar tidak ganggu atlet lakukan TC, kalau belum juga kita akan ambil alih dan pasti ada masalah karena tidak legal nya kepengurusan cabor, dan kita KONI tidak mau ada masalah, misalnya jika ada temuan itu masalah dan mengganggu persiapan kita sebagai tuan rumah PON untuk raih prestasi,” bebernya.

Sementara itu, Ketua PODSI Papua Terpilih, Yansen Monim menyampaikan terima kasih kepada pengcab PODSI se Papua yang kembali mempercayakan dirinya memimpin cabor ini.

Diakuinya, saat ini atlet kita yang dimiliki atlet muda dan ini merupakan tantangan bagi saya selaku ketua Pengprov yang terpilih lagi. Biar muda tapi kita akan terus berusaha, sehingga target yg kita harapkan bisa tercapai untuk raih prestasi gemilang di PON 20 Papua,” kata Yansen Monim disela-sela Musda.

Dikatakan, meski memiliki atlet muda. Ia tidak khawatir, pasalnya atletnya yang saat ini tidak kalah memiliki jam terbang, maupun memiliki potensi dan berbakat, ditambah lagi atlet nya ini terus melakukan pemusatan latihan dengan masih memprogramkan promosi degradasi setiap bulannya agar memperoleh atlet yang benar-benar siap meraih prestasi emas bagi Papua.

“Kami saat ini punya atlet ada 80 atlet sekarang tinggal 42 atlet sudah seleksi benar, setiap bulan seleksi kita harapkan sesuai target 5 medali emas, tidak menutup kemungkinan lebih dari pada target itu,” katanya.

Kendati menargetkan 5 medali emas, bahkan lebih. Ia masih menyayangkan masih minim nya peralatan latihan yang digunakan para atletnya, padahal menurutnya dayung Papua selalu menyumbangkan medali emas di sepanjang perhelatan event empat tahunan tersebut. Bahkan kali ini dayung Papua, harus menggunakan peralatan berlatih dari peralatan eks PON Riau dan Jawa Barat lalu.

“Kita bisa capai medali emas, apabila peralatan memadai, kita berusaha pakai yang ada kali ini. Jadi kesempatan PON di Papua harus beberapa peralatan bisa secepatnya di datangkan agar bisa dapatkan emas yang banyak untuk Papua, ada perahu dan alat dayung, itu yang kita perlukan, itupun cuma beberapa saja dan terbatas,” imbuhnya. (lam/sri)

LEAVE A REPLY