JAYAPURA (PT) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meninjau pembangunan venue PON XX di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Minggu (1/12).

Dalam kunjungannya, Mendagri puas dengan Stadion Papua Bangkit maupun venue PON yang sedang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Tito Karnavian kepada wartawan mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Papua dan PB PON harus pikirkan soal masalah penginapan atlet maupun transportasi.

“Yang dikhawatikan masalah penginapan. Selain atlet, official, tamu, pelatih, pendukung juga media yang datang. Ini yang perlu kita pikirkan dimana mereka akan  tinggal karena jumlah kamar hotel relatif tidak bisa  menampung semua itu,” katanya.

Tito mengatakan, Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR mau membangun rusun, jika pembangunan itu bisa cepat selesai bisa dipakai buat tempat tinggal atlet.

“Jadi, Kementerian PUPR mau bangun rusun seperti untuk Asian Games, meskipun sederhana tapi cukup, kemudian mungkin pemanfaatan rumah–rumah penduduk untuk tempat tinggal atlet,” ujarnya.

Selain itu, kata Tito, transportasi juga bisa menjadi kendala, sehingga ia menyarankan PB PON Papua ajak pihak TNI-POLRI, karena drivernya banyak.

Tito mengaku, Raimuna Nasional XI 2017 di Jayapura 2012 lalu, panitia menggunakan driver dari TNI/Polri, sekaligus mereka menjadi pemandu.

“Ini lah yang perlu dipikirkan oleh Pemprov Papua bersama PB PON,” katanya.

Terkiat dengan pengamanan PON, Mendagri Tito mengatakan, pengamanan pada saat PON, pihak Polri dan TNI akan mengamankan penyelenggaraan olahraga tersebut.

Mantan Kapolri itu menyebutkan, total personel pasti akan dilihat, kalau perosen dari Polda dan Kodam di Papua kurang, kita bisa kirim langsung dari Mabes Polri maupun Mabes TNI di Jakarta.

Dalam kunjungan ke venue PON di Kabupaten Jayapura, Mendagri didampingi Sekda Papua, Hery Dosinaen, Plt Kadisorda, Alex Kapisa, Bupati Jayapura, Matius Awaitouw meninjau Venue Aquatic dan Istora Papua dan stadion Papua Bangkit serta melihat lintasan dan rumput lapangan. (lam/sri)

LEAVE A REPLY