JAYAPURA – Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, SIP, MH mengharapkan ekspor produk komoditi dari Papua ke China bisa dilakukan setiap bulan. Mengingat, selama masa kepemimpinannya baru kayu olahan yang diekspor.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kehutanan Papua, Jan Ormuseray mengatakan, produksi kayu olahan sudah diekspor setiap bulan, hanya saja dalam jumlah yang kecil.

“Kalau kayu kita sudah ekspor setiap bulan tapi dalam jumlah kecil. Hal itu karena
keterbatasan mesin kayu yang terbatas di Papua,”ujar Jan Ormuseray.

Untuk wujudkan ekspor setiap bulan sesuai keinginan Gubernur tersebut maka perlu koordinasi yang baik dinas maupun bidang perekonomian di Papua.

“Permintaan Pelindo V ekspor bisa rutin karena kapal mereka setiap bulan masuk di Jayapura namun ketika kapal pulang maka harus ada isinya jangan kosong. Ini yang harus kita koordinasikan baik,”ucapnya.

Ia mengatakan, komoditas unggulan banyak di Papua, seperti ikan tuna, kopi, rumput laut dan lain-lain, jika kita saling mendukung, sudah pasti secara rutin akan kita ekspor setiap bulan.

Sekedar diketahui, tepat pada 4 tahun kepemimpinan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH mampu mengekspor 100 kontainer kayu olahan dengan tujuan Shanghai, China.

Hal ini tentu menjadi catatan sejarah meskipun tahun lalu Pemprov juga melakukan ekspor yang sama.

Ekspor kayu ini merupakan prestasi di era “LUKMEN” dengan kebijakan optimimalisasi sumber daya alam dan peningkatan pendapatan masyarakat adat Papua.

Sehingga Papua tidak semata-mata menjadi provinsi sumber bahan baku tetapi dapat mengoptimalkan industri sektor kehutanan untuk menghasilkan produk lanjutan sesuai permintaan pasar. (ama/rm)

LEAVE A REPLY