JAYAPURA (PT) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada tahun 2018 ini akan melakukan penyambungan sebanyak 2000 sambungan meter baru terhadap Masyarakat Dana Rendah (MDR) yang nantinya akan disambung 1000 meteran baru di Kota Jayapura dan 1000 lagi di Kabupaten Jayapura dengan menggunakan penyertaan dana dari pemerintah pusat.

“Saat ini, hal itu sudah kita siapkan untuk pipa pembagunan jaringan distribusinya. Kita juga berharap baik pemerintah kota maupun kabupaten mendukung kita dalam bentuk penyertaan modal, yang perencaannya saat ini kita sudah siapkan,” ungkap Direktur PDAM Jayapura, Abdul M. Petonengan kepada para awak media, Senin (12/2/2018).

Dijelaskannya, khusus di Kota Jayapura saat ini pihaknya sedang melakukan survey akan minat dari pada masyarakat diantaranya di lokasi kampung Yoka, Abepura, Lapas, daerah sekolah-sekolah, RSJ, komplek Dok IV dan beberapa daerah tersebar lainnya.

Penyambungan meter baru tersebut nantinya akan dilakukan dengan biaya murah dan lebih dikhususkan kepada masyarakat yang mampu.

“Sambungan meteran baru ini, tidak serta merta berlaku kepada semua msyarakat, ada persyaratan yang harus dilalui seperti listriknya harus dibawah 900 watt, rumahnya harus semi permanen dan tidak bisa berada dijalan utama. Sedangkan di Kabupaten Jayapura, saat ini kita sedang melanjutkan pemasangan sambungan di 1000 perumahan subsidi dari pemerintah pusat (KPR Subsidi),” jelasnya.

Walaupun debit air saat ini sudah mengalami penurunan karena adanya penebangan liar di hutan yang juga diikuti dengan kekeruhan air yang tinggi apalagi pasca hujan turun. Maka pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pembenahan pada jaringan distribusi yang saat ini sudah mulai keropos yang selanjutnya diganti dengan jaringan distribusi yang baru.

“Kita juga akan melakukan meterisasi, artinya seluruh pelanggan akan kita lakukan pemasangan meter. Kita juga berharap dengan kita melakukan perbaikan jaringan pipa distribusi ini, kehilangan air kita bisa menurun dan bisa meningkatkan jumlah/tekanan debit air yang kita layani ke masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Abdul, upaya terhadap penurunan debit air itu sendiri, bekerjasama dengan pemerintah guna menghadapi penggelaran PON XX 2020, pihaknya sudah merencanakan untuk pengambilan air dari Danau Sentani yang saat ini masih terkendala dengan hak ulayat, yang diperkirakan debit airnya bisa mencapai 1.100 liter/detik.

“Jika air dari danau sentani itu bisa segera terselesaikan, maka dapat diperkirakan air di Kota Jayapura dan sekitarnya tidak akan ada kendala lagi, dan tentunya tarifnya juga akan berbeda,” pungkasnya. (gri/rm)

LEAVE A REPLY