JAYAPURA (PT) – Trigana Air secara resmi belum ikut serta dalam program Tol Udara sebagaimana yang sudah diprogramkan pemerintah pusat.

Tidak ikut sertanya Trigana Air tersebut dikarenakan adanya suatu persyaratan yang dianggap memberatkan terhadap terhadap pihak penyelenggara dalam hal ini Kementerian Perhubungan melalui Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dalam pemberian subsidi.

“Banyak hal yang disubsidi oleh KPA yang persyaratannya cukup detail sekali, temasuk akan data-data perusahaan. Selain itu, ada salah satu persyaratan yang sifatnya menurut kami memberatkan, dimana harus membutuhkan suatu sertifikat pendukung yang kami belum bisa siapkan,” ungkap Kepala Cabang Trigana Air Perwakilan Jayapura, Budiono, Selasa (20/2).

Dijelaskannya, jika tahun lalu pihaknya masih mengikuti program tol udara tersebut, karena memang belum ada penambahan persyaratan dari instansi terkait.

Dimana khusus untuk tahun 2018 ini, menurutnya, perlu dilakukan pembicaraan lebih jauh lagi terhadap semua persyaratan yang ada tersebut. Dan jika belajar dari pengalaman pada tahun sebelumnya, biasanya para penyediaan barang itu juga tidak pernah siap, padahal sudah pihaknya telah menyiapkan pesawatnya.

“Artinya barang tersebut sudah seharusnya kita angkut, ternyata dalam kenyataannya para penyedia itu belum mempersiapakannya secara matang, sehingga barang yang seharusnya sudah harus kita angkut menjadi terkendala karena belum seutuhnya tersedia,” jelasnya.

Untuk bisa memperlancar semua proses tol udara tersebut, menurutnya, perlu ada suatu sinergi antara si penyedia barang dengan pihaknya, dimana secara unit pesawat dan waktu penerbangan yang ada, pihaknya telah menyiapkan secara matang.

“Kami sudah siapkan pesawat, akan tetapi karena penyedia barangnya tidak siap, otomatis kami juga harus menunggu, sedangkan kita itu dibatasi dengan slot time. Jika slot tersebut tidak tepat, maka dapat di pastikan hal itu akan memakan biaya dan waktu.
Padahal semua rute tol udara tersebut, kita selalu menyesuaikannya dengan permintaan dari Dirjen Perhubungan udara, karena memang hal itu bukan kita yang membuat. Kita hanya tinggal melaksanakan saja,” bebernya.

Padahal, lanjutnya bahwa program tol udara tersebut menurutnya sangat membantu masyarakat yang dilewati program itu dimana harga akan bisa menjadi sama. Akan tetapi untuk tahun ini perlu dilakukan lagi pengolahan kembali. Artinya untuk barang yang akan dikirim itu, tidak perlu lagi pihaknya yang mencari akan tetapi perlu adanya satu perusahaan penyedia. (gri/rm)

LEAVE A REPLY