JAYAPURA (PT) – Seorang penumpang pesawat udara Sriwijaya Air SJ 259 yang diketahui bernama Hasanudin (55) dilaporkan meninggal dunia saat pesawat sudah lepas landas dari Bandara Sentani, Jayapura menuju Bandara Juanda Surabaya, Rabu (4/4/2018).

Korban dikabarkan mengalami kejang-kejang kemudian meninggal dunia. Akibatnya setelah diketahui kejadian tersebut kemudian pesawat akhirnya kembali menuju Bandara Sentani namun sayangnya nyawa korban tidak bisa tertolong.

Dari informasi yang berhasil dihimpun bahwa korban bersama anaknya Soni Harsono (29) check in di counter Sriwijaya Air dan melaporkan kepada petugas check in bahwa korban dalam keadaan sakit dibuktikan dengan membawa surat layak terbang dari Karantina Kesehatan Bandar Udara Sentani dengan diagnosa Gouthy arthritis (asam urat).

Mengetahui hal tersebut sesuai dengan aturan yang ada kemudian petugas check in memberikan surat pernyataan pengangkutan pelanggan yang menerangkan bahwa korban dalam kondisi sakit kemudian ditanda tangani oleh korban sendiri diperkuat dengan materai.

Setelah membuat surat pernyataan bermaterai kemudian korban bersama anaknya boarding naik ke pesawat Sriwijaya Air SJ 259 dimana korban duduk di kursi 5D sedangkan anaknya duduk di kursi 5E. Sesuai jadwal selanjutnya pesawat take off pukul 16.30 WIT dan setelah terbang sekitar 40 menit kemudian pukul 17.10 WIT korban mengalami kejang-kejang serta tidak sadarkan diri, sehingga anak korban/saksi meminta kepada kru serta pilot agar pesawat kembali ke Bandar Udara Sentani kemudian pesawat langsung berbalik arah.

Namun naas saat dalam perjalanan kembali ke Bandar Udara Sentani korban diperkirakan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Secara terpisah, Kapolres Jayapura, AKBP. Victor Dean Mackbon melalui Kapolsek Kawasan Bandar Udara Sentani, Ipda. Baharudin Buton membenarkan kejadian tersebut.

Kapolres menjelaskan, setelah tiba kembali di Bandar Udara Sentani selanjutnya anggota membawa jenazah korban dengan menggunakan mobil ambulance bandara ditemani anaknya menuju RS. Yowari Doyo Baru guna diambil langkah penanganan medis dengan cara memberikan kontak jantung oleh petugas namun nyawa korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Ditamahkan Kapolres, meninggalnya korban diduga akibat sakit maag kambuhan yang dideritanya, dimana diketahui korban juga pernah mengalami sakit rematik dan asam urat. (jul/dm)

LEAVE A REPLY