TOLIKARA (PT) – Sebanyak 6 SMA dan 1 SMK di Kabupaten Tolikara tidak bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018 ini. Pasalnya, akibat gangguan jaringan internet karena putusnya kabel optik milik PT. Telkom membuat sekolah di Tolikara tidak bisa mengakses internet.

Karena kondisi itu membuat Wakil Bupati Tolikara, Dinus Wanimbo, SH, MH kesal ketika membuka pelaksanakan ujian secara manual atau Ujian Nasional Berbasis Kertas UNKP di SMA Negeri Karubaga.

Bahkan, kata Wabup Dinus, dalam suatu siklus proses belajar mengajar, UNKP merupakan sarana yang paling valid untuk menilai pencapaian kompentensi kelulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ia melanjutkan, untuk memetakan sampai sejauh mana mutu penyelenggaraan pendidikan, selain itu hasil UNKP masih membutuhkan untuk memenuhi syarat guna melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“UNKP kali ini menjadikan cermin untuk mengetahui wajah kemajuan pendidikan kita dan mengukur efektifitas proses belajar mengajar yang berlangsung selama ini dengn serangkaian teknik dan metode yang telah diterapkan apakah output yang kita peroleh sesuai dengan yang kita harapkan,” terangnya.

Pasa kesempatan itu juga, Wakil Bupati Dinus Wanimbo mengapresiasi para guru dan tenaga pengajar di setiap sekolah walau menghadapi medan dan berbagai akses yang sulit. Tapi karena dengan beban moral sebagai tenaga pendidik telah bekerja keras menyiapkan para siswa dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi UNKP, baik dalam penguasaan akademik mata pelajaran yang diujikan maupun sikap mental dalam menghadapi UNKP.

“Namun sangat disayangkan persiapan yang matang ini tidak dibarengi dengan penerapan UNBK di 6 SMA dan 1 SMK di Tolikara karena tidak ada akses internet yang memadai,” kesalnya.

Walau demikian, Wakil Bupati Dinus Wanimbo berpesan kepada siswa peserta UNKP dengan rasa percaya diri yang tinggi, UNKP adalah peristiwa biasa tidak perlu ada yang ditakutkan secara berlebihan.

“Ini hanyalah proses untuk mengantarkan kalian semua ke jenjang yang lebih tinggi, UNKP adalah manifestasi dari usaha belajar kita selama ini, jadi siapa yang belajar dengan keras dengan sungguh-sungguh pastilah akan dapat hasil yang terbaik. Tapi saya yakin kalian semua telah menyiapkan diri dengan sebik-baiknya, ” pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Saulus Narek, S.Pd mengatakan, dalam sistem pendidikan berbasis standar, penilaian pendidikan dilaksanakan melalui dua cara yaitu School Assesment (penilaian oleh satuan pendidikan) dan National Assesment (penilaian oleh Pemerintah).

Dalam implementasinya penilaian oleh satuan pendidikan di laksanakan melalui USBN untuk masing-masing jenjang SMA/SMK, SMP, SD  dan pendidikan kesetaraan.

“Penyelenggaraan ujian secara nasional menggunakan dua moda yaitu UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), UNKP (Ujian Nasional Berbasis Kertas) dan Pensil, tetapi karena keterbatasan koneksi internet dan ketersediaan perangkat computer, maka sangat disayangkan kita di Tolikara masih belum ada satuan pendidikan yang menggunakan mode UNBK,” ungkapnya.

Namun, Saulus Narek berharap, tahun depan bisa menggunakan moda UNBK, tentunnya harus disertai dengan penyiapan perangkat keras dan perangkat lunaknya mulai dari saat ini, moda UNBK menjadi yang diutamakan, karena dari segi efisien, kepraktisan dan integritas.

Selain itu, ia berharap kepada anak-anak peserta didik agar mengerjakan soal UN dengan benar, yang menentukan kelulusan adalah siswa sendiri bukan dari guru-guru sehingga selama 90 menit satu mata pelajaran dikerjakan dan teliti dengan baik pula. (ara/dm)

LEAVE A REPLY