JAYAPURA (PT) – Ketua Umum KONI Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH mengatakan, pembinaan prestasi cabang olahraga panahan di Kabupaten/Kota Se-Papua mulai menunjukkan trend positif yang diawali dengan pembentukan club di beberapa daerah yang merupakan basis perekrutan atlit usia dini yang nantinya akan menyumbangkan atlet berprestasi bagi induk organisasi cabang olahraga panahan di Indonesia.

Diakuinya, prestasi cabang olagraga Panahan dalam 20 tahun terakhir mengalami pasang surut, dimana lima atlet panahan yang mengikuti PON XIX 2016 lalu di Bandung, Jawa Barat belum menyumbangkan medali bagi kontingen Papua. Namun dalam kondisi yang sulit dengan keterbatasan peralatan atlet panahan Papua mampu bangkit dari keterpurukan dengan meloloskan 5 atlit putra/putri dari 11 atlit panahan pada PON XIX/2016.

“Sebenarnya sudah dari kecil orang suka panah, tinggal bagaimana kita mencari bibit-bibit ini untuk kita bina. Yang kedua mungkin perlu juga persiapkan para pelatih yang baik  karena pelatih juga harus terus di apgred, di asah pengetahuannya karena pembinaan olahraga hari ini sudah mengarah pada perkembangan iptek,” ungkap Enembe dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekum KONI Papua, Kenius Kogoya saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) PERPANI di Hotel Horison Jayapura, Kamis (3-4/4/2018) yang mengambil tema, “Melalui Musyawarah Povinsi PERPANI Papua Tahun 2018, Kita Tingkatkan Prestasi Olahraga Pemanahan Menuju PON  XX Tahun 2020 di Tanah Papua”.

Dijelaskan, untuk memahami kondisi tersebut kata dia, maka pengurus PERPANI Papua dan pengurus cabang PERPANI Kabupaten/Kota Se-Papua bertekad untuk mewujudkan kembali kejayaan atlet panahan Papua pada masa tahun 70-an.

Oleh karena itu, pihaknya berharap,  PERPANI Papua dapat mengevaluasi kembali terkait dengan pembinaan atlet.

“Itu pesan kami karena sejauh ini dari PON ke PON, juga beberapa tahun terakhir ini, PERPANI  belum memberikan hasil yang maksimal. Mungkin ini ada kesalahan atau kekeliruan dalam sistim pembinaan kita yang keliru,” katanya.

Dengan kepengurusan yang baru ini, pihaknya juga berharap, siapapun dia yang akan kembali terpilih untuk memimpin organisasi ini, panahan harus dapat memberikan hasil yang terbaik bagi Papua.

Menurutnya, pelatih jangan hanya bermodalkan sebagai sang juara tapi pelatih juga harus belajar dan terus belajar untuk mengikuti sistim perkembangan tehknologi olahraga yang ada saat ini.

“Kami harapkan PERPANI untuk PON 2020, kalau bisa dapat 1 medali emas. Karena kita tuan rumah PON, kita harap nanti pengurus yang baru bisa lebih bekerja ekstra mempersiapkan atlet kita untuk mengikuti PON 2020. Jadi harapan kita kalau bisa menyumbangkan medali untuk rakyat Papua,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum PERPANI Provinsi Papua, DR. Julia. J. Waromi, SE, M.Si menjelaskan, dalam Musprov PERPANI selama dua hari ini, ia ingin mengevaluasi kembali empat tahun kinerja dari pengurus yang lama.

“Sebenarnya harapan saya, di tahun 2016 PON XIX di Jawa Barat, kami punya harapan untuk mendapatkan medali tapi itu kembali lagi kepada pengurus,” bebernya.

Untuk itu, kata Julia Waromi berharap, musyawarah yang dilakukan selama hari ini dapat di evaluasi agar dilihat lembali.

“Kira-kira kekurangan kami dimana, apakah karena kita kurang pus pada pelatih atau atlet kami. Jadi itulah kami sangat berharap kami bisa untuk di evaluasi kembali. Jadi harus di genjot lagi,” ucapnya.

Menurutnya, meskipun ia sibuk sebagai Sekwan DPR Papua, namun ia berusaha semaksimal mungkin agar dapat mengevaluasi kembali semuanya.

“Mungkin pengurus saya di bawah ini kurang partisipasi, karena mereka selalu berharap dari KONI. Tapi, kalau komunikasinya mereka bagus sama saya dan selalu terbuka, saya dengan senang hati siap. Karena setahu saya Panahan ini sudah lama sekali. Jadi kami berharap untuk di evaluasi karena ini bukan barang baru untuk di Papua,” pungkasnya. (ara/dm)

LEAVE A REPLY