JAYAPURA (PT) – Rektor Universitas Cenderawasih, Apolo Safanpo mengatakan, membangun Papua kedepan dibutuhkan kerjasama semua pihak sehingga cita-cita pembangunan dapat tercapai.

Oleh karena itu, juga dibutuhkan persepsi yang sama dan menyamakan informasi bahwa tujuan dari semua manusia melaksanakan pembangunan di berbagai sektor adalah semua ingin mencapai masyarakat yang sejahtera.

“Untuk mencapai masyarakat yang sejahtera, kita perlu membangun di berbagai sektor. Namun dalam melaksanakan pembangunan di berbagai sektor itu dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, dibutuhkan kolaborasi, dibutuhkan sharing sumber daya supaya itu membantu mempermudah tugas dan karya-karya pelayanan,” ungkapnya dalam acara Talkshow Kemitraan Multi Pihak untuk Pembangunan Berkelanjutan di Papua, Rabu (30/5/2018).

Oleh karena itu, untuk bekerjasama dengan berbagai pihak itu yang pertama harus dilakukan merancang tujuan bersama, bila tujuan sama maka selanjutnya sumberdaya yang dimilik untuk mencapai tujuan bersama.

Kemudian apabila ada kendala-kendala ada resiko juga harus dihadapi secara bersama-sama dengan demikian maka semua pihak stakeholder akan mau untuk bekerjasama dan kerjasamanya akan mendekatkan pada keberhasilan untuk mencapai tujuan yang sama.

“Membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak misalnya dengan pemerintah dengan masyarakat dengan LSM dengan perguruan tinggi,” katanya.

“PT. Freeport Indonesia juga tidak bisa berhasil dengan sumber dayanya sendiri sehingga dibutuhkan kemitraan termasuk yang lain juga seperti Universitas Cenderawasih, karena keterbatasan sarana prasarana keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan pendanaan, keterbatasan macam-macam maka kita juga butuh bekerja sama dengan mitra-mitra yang lain misalnya untuk Fakultas Teknik jurusan pertambangan bisa bermitra dengan Freeport untuk menjadikan sumber daya yang ada di Freeport sebagai tempat untuk magang dosen dan mahasiswa tempat praktek bahkan untuk tempat riset kita,” terangnya.

Dalam talk show ini, Uncen mengambil posisi sebagai Center of Excellence yang harus menjadi mediator dan fasilitator untuk semua komponen untuk sama-sama berdiskusi tentang apa yang sudah lakukan selama ini.

“Jadi dari talk show ini merupakan awal sebagai bagian dari sosialisasi dulu tapi perlu ada langkah-langkah konkrit sebagai follow up atau tindak lanjut dari talk show ini untuk meningkatkan kerjasama yang lebih konkret terutama yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals,” imbuhnya lagi.

Sementara itu, Juru Bicara PT Freeport, Riza pratama mengatakan, Freeport sudah lama beroperasi di tanah Papua dan ingin melihat lebih banyak lagi mitra-mitra yang ada baik dengan pemerintah atau LSM atau Society, bersama-sama membangun Papua melalui kemitraan.

“Karena terus terang tidak mungkin Freeport sendiri yang membangun Papua dan pemerintah sendiri kalau kita perlu dukungan bersama-sama mitra untuk membangun Papua,” katanya.

Oleh karena itu, hal ini menjadi tujuan untuk membuka kembali bahwa kemitraan yang penting untuk membangun Papua.

“Ya, memang Freeport terbuka untuk ide-ide kedepan, tapi tentunya sekali lagi Freeport tidak bisa melakukan itu sendiri sehingga kita mencari partner yang strategis. Partner yang strategis itu pantner yang bersama-sama ingin mempunyai tujuan yang sama dengan berbagi dan menanggung resiko sama-sama untuk pembangunan Papua,” pungkasnya. (ai/dm)

LEAVE A REPLY