WAMENA – Aparat kepolisian dalam hal ini Polres Jayawijaya setelah berkoordinasi dengan KPU Jayawijaya terpaksa menghentikan rapat pleno perhitungan suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jayawijaya, Jumat (7/7/2018).

Pasalnya, aparat terpaksa mengambil tindakan dengan menghentikan pleno dikarenakan situasi tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.

Kericuhan terjadi menyusul pembacaan berita acara rekapitulasi perhitungan suara tingkat Distrik Maima dan Welesi diplenokan.

Awalnya, saat pembacaan berita acara dari PPD Distrik Maima berlangsung baik, meski dari tim sukses paslon nomor urut satu, Lukas Enembe-Klemen Tinal menyatakan keberatan karena data yang dipegang tim LUKMEN tak sesuai yang dibacakan oleh PPD.

“Kami menyatakan keberatan karena data tingkat PPD sangat berbeda, sehingga kami minta form keberatan sehingga kami minta ketua KPU tandatangan,” tegas saksi tim LUKMEN, Weki Gombo.

Sementara, saksi tim sukses Jhon Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae JOSUA, Anton Wetipo menerima hasil pembacaan berita acara oleh PPD.

Namun situasi sedikit tegang ketika KPU Jayawijaya memberikan kesempatan kepada PPD Distrik Welesi untuk membacakan berita acara.

“Rekapan yang kami masukkan tidak sesuai dengan pleno distrik,” kata Ketua PPD Distrik Welesi.

Akibatnya membuat pimpinan rapat pleno, anggota Komisioner KPU Jayawijaya, Markus Way memberikan kesempatan kepada PPD Distrik untuk membacakan hasil rekap yang termuat dalam C1KWK.

Mendengar pernyataan ini, tim sukses yang masuk tidak terima sehingga terjadi keributan.

Adu mulut pun terjadi, bahkan sampai kursi dan bangku yang ada dalam gedung itu menjadi lampisan amarah sehingga penyelenggara PPD yang hadir memilih untuk keluar dari gedung DPRD.

Tak sampai disitu, anggota Komisioner KPU Jayawijaya yang memimpin pun harus keluar.

Aparat keamanan yang ada dalam gedung langsung turun tangan mengamankan keributan yang terjadi sekitar 4-5 menit itu.

Hadir didalam gedung itu, Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan P. Reba dan Dandim 1702/Jayawijaya turun tangan mengamankan masyarakat yang ribut tersebut.

Kemudian hasil koordinasi dengan Panwas dan Kapolres Jayawijaya semua kotak yang disegel langsung evakuasi oleh aparat.

Untuk situasi keamanan di Wamena sendiri, dari informasi yang didapat bahwa aparat kemanan TNI maupun Polri masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi keributan. (mal/dm)

LEAVE A REPLY