MERAUKE (PT) – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKSB) yang diduga kuat pimpinan Goliat Tabuni terlibat kontak senjata dengan Satuan Tugas Penegakkan Hukum (Satgas Gakkum) gabungan TNI-Polri saat melakukan patroli rutin di Distrik Tingginambut, Puncak Jaya, Papua, Senin (1/10).

Dalam kontak tembak ini, salah seorang anggota KKSB, anak buah Goliat Tabuni, tewas tertembak. Selain itu, aparat gabungan TNI-Polri berhasil menguasai tempat yang diduga merupakan markas KKSB tersebut.

Aparat gabungan juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 pucuk senjata laras panjang jenis Lee-Enfield (LE) buatan Inggris, 2 buah kamera digital, sejumlah dokumen TPN/OPM, 1 pucuk pistol Revolver, puluhan butir amunisi berbagai kaliber, 1 senapan angin, 2 unit handphone dan rangkaian amunisi senjata otomatis, 2 unit laptop dan bendera bintang kejora.

Awalnya, Satgas Gakkum Gabungan TNI-Polri yang dipimpin Lettu Inf Angga ini saat melakukan patroli di daerah Tingginambut, melihat bendera Bintang Kejora di atas ketinggian bukit.

Saat didekati, ternyata tempat itu, diduga kuat merupakan Markas KKSB, kelompok Goliat Tabuni (GT) dengan pasukannya sekitar 50 orang bersenjata campuran.

Selanjutnya, pasukan TNI memberikan peringatan dan ultimatum agar KKSB tersebut menyerah, namun mereka tidak mengindahkan. Justru Kelompok KKSB melancarkan tembakan ke arah pasukan TNI, sehingga terjadi kontak tembak yang tidak dapat dihindarkan.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan bahwa kontak senjata itu, berlangsung sekitar 30 menit. KKSB pimpinan GT akhirnya terdesak dan melarikan diri masuk ke hutan lebat, namun saat Satuan TNI melaksanakan pengejaran dan berhasil menguasai markas GT.

“Saat dilaksanakan pembersihan, ditemukan 1 orang anggota KKSB tewas ditempat dan beberapa barang bukti yang ada,” kata Aidi.

Kapendam Aidi mengatakan, patroli dalam rangka penegakkan hukum akan terus dilakukan dengan membagi sektor untuk masing-masing tim, tentunya dengan koordinasi yang ketat.

“Tim Polri punya sektor gerakan sendiri, demikian pula TNI dan masing-masing Tim saling mendukung dan saling tukar informasi, kebetulan pagi ini yang kontak dengan KKSB adalah Tim dari TNI,” imbuhnya.

Diakui, korban yang tewas sampai saat ini belum bisa diidentifikasi dan belum bisa dievakuasi, karena mengingat medan yang sangat berat terdiri dari pegunungan dan jurang yang curam.

Sedangkan, pemukiman penduduk terdekat dari TKP berjarak sekitar 2 kilometer, dengan medan berat melintasi jurang. “Sampai saat ini kami mendapat laporan bahwa pasukan masih terus mendapatkan gangguan dari pihak KKSB. Anggota masih bertahan di bekas markas GT,” ujarnya.

Kapendam mengimbau kepada anggota KKSB agar segera menyerahkan diri beserta senjatanya. Jika dengan kesadaran menyerahkan diri berikut senjatanya, pihaknya siap dijamin keamanan dan keselamatan mereka.

Patroli gabungan itu, itu dilakukan dalam rangka penegakkan hukum di wilayah Papua terhadap KKSB yang selama ini melanggar hukum di wilayah kedaulatan NKRI khususnya di wilayah pegunungan Papua. (ai/rm)

LEAVE A REPLY